Namun, dalam kasus ini, pria tersebut diketahui mengonsumsi obat-obatan terlarang sebelum melakukan hubungan intim dengan istrinya.
Ia mengonsumsi ekstasi untuk meningkatkan stamina seksualnya.
Meskipun sang istri sudah merasa lelah, pria tersebut masih memiliki energi yang kuat untuk melanjutkan hubungan intim.
Efek dari ekstasi yang dikonsumsinya membuat pria tersebut terus terangsang secara seksual dan tidak bisa mengendalikan dirinya.
Hal ini menyebabkan mereka berhubungan intim tanpa henti selama 24 jam.
Sayangnya, perilaku berlebihan ini berujung tragis bagi sang suami.
Alat vitalnya mengalami cedera yang serius sehingga dokter tidak memiliki pilihan selain melakukan amputasi.
Kejadian ini merupakan peringatan bagi kita semua tentang pentingnya memahami batasan dan menjaga kesehatan saat berhubungan intim.
Penggunaan obat-obatan terlarang atau penyalahgunaan substansi tertentu dapat berdampak buruk pada tubuh dan kesehatan seksual seseorang.
Dalam situasi seperti ini, penting untuk selalu mengutamakan keselamatan dan kesehatan kita sendiri serta pasangan kita.
Konsultasikan dengan tenaga medis atau ahli kesehatan jika memiliki masalah atau kekhawatiran terkait kehidupan seksual kita.