GridPop.ID - Guru seharusnya menjadi teladan dan memberikan contoh yang baik pada murid-muridnya.
Namun hal sebaliknya dilakukan seorang ibu guru di Inggris.
Ibu guru itu malah memproduksi konten dewasa secara diam-diam.
Nahasnya salah satu siswanya menonton konten dewasa milik sang guru.
Melansir Tribunnewsmaker.com, disebutkan Briana Coppage sang ibu guru mengajar di Sekolah Menengah St. Clair.
Ia diam-diam menjual konten dewasa milinya di aplikasi OnlyFans.
Para siswa sekolah itu sendiri telah menonton film dewasanya secara online.
Setelah itu, berita ini menyebar ke seluruh sekolah di kalangan siswa dan pihak administrasi.
Hingga pada akhirnya, pihak sekolah akhirnya mengeluarkan Briana Coppage.
Baca Juga: NGERI, Ibu Guru Dihujani Belasan Tusukan oleh Ayah Mertua di Gerbang Sekolah, Ternyata Ini Motifnya!
Briana Coppage mengaku sudah memprediksi suatu hari hal ini akan terjadi.
Oleh karena itu ia sudah mengumpulkan banyak uang dari hasil penjualan konten dewasanya secara online.
Briana Coppage mengaku bahwa pekerjaan ini membuatnya mendapatkan lebih banyak uang daripada pekerjaan sebagai guru sekolah.
Walaupun telah dipecat, kini dia tidak menyesalinya.
Salah pencet, guru kirim video asusila ke grup wali murid
Kasus lain terjadi di wilayah Kecamatan Kintamani, Bangli, Bali.
Seorang guru SD diduga tidak sengaja mengirim video asuslila ke grup WhatsApp wali murid.
Doiwartakan Kompas.com, oknum guru tersebut telah meminta maaf dan suadah menerima sanksi pembinaan dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Bangli.
Kronologi menurut Disdikpora Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bangli, I Nengah Sukarta menjelaskan, kejadian itu berawal saat oknum guru itu mendapatkan kiriman video asusila dari grup WhatsApp lainnya.
Baca Juga: Viral Pelajar Pasrah Riasan Dihapus, Aksi Ibu Guru Dapat Dukungan Orang Tua Siswa
Di saat yang bersamaan guru tersebut sedang membuat video materi melukis. Setelah video melukis selesai dibuat, ia berniat mengirimkannya ke grup WhatsApp siswa.
Namun, guru tersebut justru memencet video asusila dan mengirimkannya ke grup wali murid kelas 3 SD yang diampunya.
Sesaat sadar telah salah kirim, menurut Sukarta, guru tersebut mau menghapusnya. Namun, guru tersebut mengaku tak tahu caranya.
GridPop.ID (*)