Padahal anak dan cucu Mbok Yem telah berencana menjemput dengan menyiapkan mobil serta peralatan tandu.
"Kemarin sudah kita siapkan jemputan,
tetapi Mbok Yem tidak mau turun karena kasihan sama si Temon dan kucing, serta sejumlah hewan peliharaannya.
Jadi dia memilih tetap tinggal di puncak," kata Syaifudin saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (2/10/2023).
Lebih lanjut, ia memastikan bahwa warung Mbok Yem aman dan tidak terbakar.
Tapi sejumlah warung lain yang berada di jalur pendakian hangus terbakar.
Begitu pula dengan padang sabana di kawasan puncak telah hangus terbakar.
"Puncak sudah habis, kawasan Jolotundo, Sendang Drajat sampai selatan Telaga Kuning sudah habis terbakar kecuali warung Mbok Yem.
Warung yang lain ikut terbakar," ujarnya.
"Warung Mbok Yem an karena sebelumnya telah dibuat ilaran (penyekat api) di sekitarnya.
Kalau posisi api sudah berada di sebelah Selatan warung mbok Yem," ucap Syaiful.
GridPop.ID (*)