GridPop.ID - TikTok kini telah mencoba merambah ke ranah e-commerce dengan meluncurkan TikTok Shop.
Hal ini dimaksudkan untuk memberikan pengalaman belanja yang lebih terintegrasi bagi pengguna dengan memadukan konten dengan produk yang dijual.
Namun, belakangan ini, kabar mengejutkan muncul saat pemerintah mengumumkan penutupan TikTok Shop.
Keputusan ini menimbulkan pertanyaan besar di kalangan pengguna dan pemerhati industri e-commerce.
Pengamat Ekonomi Universitas Airlangga Rahma Gafmi menilai penutupan TikTok Shop tidak akan berdampak signifikan terhadap pedagang offline, seperti di Pasar Tanah Abang.
"Untuk pedagang offline sendiri menurut saya tidak langsung berdampak signifikan pada peningkatan penjualan produknya walaupun Tiktok Shop ditutup," ujar Rahma saat dihubungi Tribunnews, Selasa (4/10/2023).
Menurutnya, kebiasaan masyarakat saat ini memang sudah lebih memilih belanja online, misal dari e-commerce.
Sebab, dinilai lebih praktis, tidak membutuhkan banyak tenaga dan biaya.
"Walaupun dihitung dengan ongkos kirim belanja online pun pengeluarannya tidak terlalu jauh," ujarnya.
Pedagang offline bisa diuntungkan jika tempat berjualannya nyaman untuk pelanggan.
Pemerintah bisa menata tempat pedagang offline berjualan lebih baik, seperti meminimalisir 'digetok' saat parkir.
Baca Juga: Lirik dan Terjemahan Lagu All Too Well - Taylor Swift, Viral di TikTok Berkat Tren 'Mbak Taylor'