Find Us On Social Media :

Penutupan TikTok Shop Tak Berdampak Signifikan pada Pedagang Offline, Pengamat: Upaya Pemerintah Sia-sia...

By Grid.,Helna Estalansa, Kamis, 5 Oktober 2023 | 08:45 WIB

Ilustrasi Tiktok Shop

GridPop.ID - TikTok kini telah mencoba merambah ke ranah e-commerce dengan meluncurkan TikTok Shop.

Hal ini dimaksudkan untuk memberikan pengalaman belanja yang lebih terintegrasi bagi pengguna dengan memadukan konten dengan produk yang dijual.

Namun, belakangan ini, kabar mengejutkan muncul saat pemerintah mengumumkan penutupan TikTok Shop.

Keputusan ini menimbulkan pertanyaan besar di kalangan pengguna dan pemerhati industri e-commerce.

Pengamat Ekonomi Universitas Airlangga Rahma Gafmi menilai penutupan TikTok Shop tidak akan berdampak signifikan terhadap pedagang offline, seperti di Pasar Tanah Abang.

"Untuk pedagang offline sendiri menurut saya tidak langsung berdampak signifikan pada peningkatan penjualan produknya walaupun Tiktok Shop ditutup," ujar Rahma saat dihubungi Tribunnews, Selasa (4/10/2023).

Menurutnya, kebiasaan masyarakat saat ini memang sudah lebih memilih belanja online, misal dari e-commerce.

Sebab, dinilai lebih praktis, tidak membutuhkan banyak tenaga dan biaya.

"Walaupun dihitung dengan ongkos kirim belanja online pun pengeluarannya tidak terlalu jauh," ujarnya.

Pedagang offline bisa diuntungkan jika tempat berjualannya nyaman untuk pelanggan.

Pemerintah bisa menata tempat pedagang offline berjualan lebih baik, seperti meminimalisir 'digetok' saat parkir.

Baca Juga: Lirik dan Terjemahan Lagu All Too Well - Taylor Swift, Viral di TikTok Berkat Tren 'Mbak Taylor'

"Kalau ditarik parkir Rp 35-50 ribu tentunya ini membuat pembeli tidak nyaman, dari situ upaya pemerintah untuk menyerukan belanja offline saya kira sia sia, pada intinya kedepan adalah bagaimana menciptakan tempat berjualan yang nyaman bagi pembeli tidak direcoki dengan preman-preman pasar. Itu yang harus diatur dan buat regulasi seketat mungkin," kata Rahma.

Penutupan TikTok Shop, ucap Rahma, akan membingungkan para pedagang online.

Karena, lanjutnya, di TikTok Shop sendiri banyak produk lokal yang memang pasarnya sudah banyak dan diminati, seharusnya pemerintah jangan langsung menutup total TikTok Shop.

"Tapi bagaimana agar TikTok ini diberi regulasi untuk tidak mempromosikan produk impornya yaitu produk dari China, dan juga beri regulasi produk lokal kita jika sudah membayar semacam add advertisement seperti pembelian koin agar produk lokal jualannya bisa tembus ke "fyp" atau beranda pengguna TikTok," imbuh Rahma.

Pemerintah seharusnya mengatur, serta memberi ketegasan pada TikTok untuk tidak memblow up produk China dibanding produk lokal Indonesia.

"Berikan peluang juga produk-produk lokal UMKM. Produsen-produsen besar dan artis-artis jika masih bebal ya kenai sanksi yang berat. Pajaknya ditinggikan atau sanksi-sanksi berat lain," tuturnya.

Sebelumnya, TikTok Shop resmi menghentikan layanan penjualan mulai, Rabu, 4 Oktober 2023 pukul 17.00 WIB.

Hal ini diumumkan oleh TikTok Indonesia melalui laman ruang berita resminya pada Selasa (3/10/2023).

"Prioritas utama kami adalah untuk menghormati dan mematuhi peraturan dan hukum yang berlaku di Indonesia," kata TikTok Indonesia, Selasa (3/10/2023).

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "TikTok Shop Ditutup, Pengamat: Tidak Berdampak Signifikan ke Pedagang Offline"

Baca Juga: Populer di Kalangan Anak Muda, Apa sih Arti 'Out of Pocket' yang Lagi Viral di TikTok?

(*)