Find Us On Social Media :

Pantas Mr P Sulit Penetrasi Saat Hubungan Intim, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

By Luvy Octaviani, Jumat, 6 Oktober 2023 | 05:47 WIB

ilustrasi hubungan intim

GridPop.ID - Hubungan intim dilakukan oleh pasangan suami istri yang sudah sah.

Tak selalu berjalan mulus, ada juga pasangan yang mengalami kendala saat melakukan hubungan intim.

Salah satunya adalah ketika Mr P sulit penetrasi padahal psangan sudah terangsang dengan tanda basah pada organ vagina.

Meski demikian, Mr P masih tidak dapat masuk.

Efeknya, Mr P terasa sakit karena tekanan yang terus menerus tetapi tidak dapat tembus.

Padahal, Anda mungkin menyangka Mr P Anda berukuran normal atau tidak terlalu besar.

Selain itu, ereksi Mr P dirasa juga terjadi secara normal, yakni tegang, keras, dan tidak lemah.

Lantas, apa yang menyebabkan Mr Psulit penetrasi saat bercinta?

Melansir dari laman kompas.com, menanggapi persoalan ini, Konsultan Andrologi dan Seks, Dr. dr. Hudi Winarso, M.Kes., Sp.And., dalam bukunya Seks Pria dan Wanita:

Manfaat, Masalah dan Solusinya, Tanya Jawab Lengkap yang diterbitkan pada 2019, menjelaskan penyebab Mr P sulit penetrasi saat bercinta bisa beragam.

Berikut beberapa kemungkinannya:

Baca Juga: Pria yang Gampang Loyo Simak! Ternyata Stroberi Bisa Jadi Obat Kuat Alami Agar Hubungan Intim Makin Yahud

1. Kurang optimal dalam fase bangkitan

Tahap bangkitan seks yang terjadi setelah tahap rangsangan merupakan bagian dari respons seks yang penting untuk wanita sebelum tahap orgasme.

Rangsang seks yang terpapar melalui indera atau pikiran maupun fantasi seks, akan diikuti dengan terjadinya perubahan fungsi faali tubuh.

Pada tahap rangsangan ini, akan terjadi beberapa kondisi, antara lain meningkatnya detak jantung dan meningkatnya aliran darah ke payudara, sehingga payudara relatif lebih besar atau lebih tegak.

Rangsang seks yang berlanjut kemudian akan mengantarkan respons seks ke dalam fase bangkitan.

Dalam fase ini, aliran darah ke organ kelamin semakin lancar, mulut vagina membuka, serta lendir di vagina semakin banyak, serta terjadi beberapa perubahan lain pada rahim.

Dalam fase bangkitan yang optimal, adalah waktu yang ideal untuk penetrasi Mr P.

Jadi, kenali dan manfaatkan benar fase bangkitan.

Jika saja tidak ada hambatan, baik secara fisik maupun fungsional, maka semestinya hubungan seks akan bisa dilakukan dengan baik.

2. Pengaruh ukuran dan fungsi ereksi Mr P

Hubungan seks akan bisa dilakukan dengan baik tentunya jika disertai dengan adanya ukuran dan fungsi ereksi Mr P yang baik.

Baca Juga: Benarkah Hubungan Intim Bisa Bikin Pasutri Panjang Umur? Berikut Faktanya

Dari aspek pria, ukuran Mr P yang sangat besar, ereksi yang tidak keras, ereksi yang tidak lama, maupun Mr P bengkok ekstrem dapat menjadi penyebab penis sulit penetrasi.

Terkait mengatasi masalah ini, para pria disarankan untuk lebih jauh berkonsultasi dengan dokter, terutama mengenai perbaikan disfungsi ereksi.

3. Adanya hambatan psikologis

Dari aspek wanita, hambatan psikologis dapat pula menjadi faktor yang bisa menghambat hubungan seks berjalan sukses.

Hambatan psikologis yang mungkin terjadi, antara lain adanya masalah atau kemarahan dengan pasangan, persepsi yang salah tentang seks, atau kecemasan tertentu terkait hubungan seks yang akan dilakukan.

Hambatan psikologis yang terjadi tersebut dapat menyebabkan tahapan respons seks berlangsung tidak optimal.

Alhasil, organ intim akan tidak terjadi rangsang seks seperti yang seharusnya.

Bahkan, dalam beberapa keadaan, hal ini bisa memicu spase atau kekakuan otot vagina bagian depan, sehingga vagina menjadi seperti tertutup rapat.

Jika hambatan psikologis ini yang terjadi, maka solusinya adalah perlu psikoterapi dan pemberian informasi yang benar.

4. Adanya “penyumbat” di liang vagina

Penyebab lain yang bisa menyebabkan penetrasi tidak sukses adalah faktor fisik pada wanita.

Baca Juga: Baru Main Sudah Keluar? Ini Solusi Alami Agar Ereksi Tahan Lama saat Hubungan Intim, Tanpa Perlu Minum Obat

Adanya “penyumbat” di liang vagina, khususnya di vagina bagian depan akan berpotensi menyebabkan kesulitan dan bahkan kegagalan penetrasi.

Benjolan atau infeksi kelenjar yang letaknya di bagian depan liang vagina (bartolinitis) jika berukuran relatif besar, akan mengganggu proses penetrasi Mr P saat berhubungan seks.

Jika diduga ada masalah ini, jangan segan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis obgyn untuk bisa diperiksa.

Perlu diingat, apabila diduga ada masalah pada organ reproduksi wanita, termasuk munculnya benjolan di depan liang vagina, jangan paksakan penetrasi.

Trauma psikologis yang terjadi karena nyeri berlebihan dari penetrasi yang dipaksakan tersebut jelas tidak mengungtungkan di kemudian hari.

5. Wanita mengalami vaginimus

Sementara itu, melansir Health Line, gangguan fungsi sesksual yang disebut vaginimus juga dapat menjadi penyebab Mr P sulit penetrasi.

Dalam keadaan ini, terjadi kontraksi abnormal otot vagina sepertiga bagian luar.

Akibatnya, Mr P terhambat untuk penetrasi, dan terasa sakit kalau dipaksakan.

Tidak ada jalan lain untuk mengatasi vaginimus, selain dengan berkonsultasi lebih jauh dan mendapat pemeriksaan yang lengkap dari dokter. Perawatan biasanya termasuk edukasi, konseling, dan terapi.

Cara Menjaga Kesehatan Sistem Reproduksi Pria

Baca Juga: Hubungan Intim Disebut Bisa Bikin Pasutri Tidur Nyenyak, Benarkah Demikian?

Cara menjaga reproduksi pria tidak hanya seputar apa yang harus dibersihkan dari organ.

Penggunaan alat kontrasepsi juga salah satu cara menjaganya.

Melansir dari laman tribunjatim.com, selalu lakukan cek kesehatan rutin untuk mengetahui secara medis kondisi reproduksi sebagai diagnosis untuk update kesehatan pada reproduksi:

1. Mencuci Alat Kelamin

Cuci alat kelamin, baik saat mandi ataupun setelah buang air.

Khusus setelah buang air, cuci dengan cara diurut dari pangkal ke ujung untuk mengeluarkan semua sisa kotoran yang masih menempel di dinding saluran.

Saat cuaca dingin, usahakan jangan terlalu sering mencucinya dengan air hangat karena dapat mempengaruhi testis dalam memproduksi sperma.

2. Mengganti Celana Dalam

Celana dalam cepat kotor karena lebih sering basah setelah buang air. Menimbulkan bakteri hingga jamur penyebab penyakit.

Ganti celana dalam bersih sesering mungkin untuk menghindari penyakit kelamin menular.

Serta jangan memakai celana yang ketat, karena akan menekan testis dan mengakibatkan pembengkakan.

Baca Juga: Salah Satunya Jangan Diam Saja! 5 Hal Ini Sebaiknya Dihindari saat Sesi Hubungan Intim Berlangsung

3. Menjaga Alat Kelamin Tetap Kering

Umumnya toilet menyediakan tisu untuk membersihkan sekaligus mengeringkan alat kelamin setelah buang hajat.

Adanya rambut pubis di sekitar kelamin dapat menampung air dan membasahi celana.

Hingga membuat permukaan Mr P menjadi lembab. Hindari yang seperti ini, karena daerah yang lembab rawan ditumbuhi jamur penyebab penyakit.

4. Konsumsi Makanan Sehat dan Berolahraga

Tips merawat reproduksi pria dapat dilakukan dengan konsumsi makanan sehat bernutrisi tinggi, rendah lemak dan kaya akan serat.

Tentunya dibarengi dengan olahraga rutin untuk menjaga berat badan ideal.

Olahraga juga dapat memperkuat otot paha yang mempengaruhi kekuatan tubuh saat berhubungan badan.

5. Penggunaan Alat Kontrasepsi

Menggunakan alat kontrasepsi kondom dapat mencegah penularan penyakit seksual dari cairan Mr P,

Kontrasepsi pada pria juga membantu memberikan jeda kehamilan sang istri. Usia kehamilan yang berjarak dekat, dapat mempengaruhi kehamilan berikutnya.

Maka dari itu, tetap melakukan hubungan badan dengan aman dan tidak membahayakan keduanya.

“Melakukan hubungan seks dengan aman yaitu dengan proteksi (kondom) atau yang terbaik setia pada satu pasangan tetap saja akan melindungi diri dan pasangan dari penularan penyakit menular seksual. Bila terkena penyakit menular seksual, dianjurkan untuk segera berobat,” ujar tim dokter Lifepack, dr Irma Lidia.

Itulah berbagai cara menjaga kesehatan sistem reproduksi pria. Saat perawatan sudah dilakukan secara rutin dan benar, tetap harus konsultasi ke dokter. GridPop.ID (*)