Saat Tribunjogja.com mencoba mencari “Barcode Korea” di TikTok, bukan konten video menyakiti diri sendiri yang muncul, melainkan peringatan tentang menawarkan bantuan psikologis.
“Kamu tidak sendirian. Jika kamu atau orang yang kamu kenal sedang mengalami masa yang berat, bantuan akan selalu ada,” demikian kalimat yang muncul saat Tribunjogja.com mencari konten video “Barcode Korea”.
Kemudian, pada bagian bawah peringatan tersebut ada kontak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) yang bisa dihubungi setiap hari selama 24 jam.
Kontak Hotline Kemenkes RI tersebut adalah 119.
Apa Itu Fenomena Barcode Korea yang Viral di TikTok?
Merangkum laman resmi Universitas Gadjah Mada (UGM) ugm.ac.id, Fenomena Barcode Korea yang sedang tren di media sosial merupakan aksi menyakiti diri sendiri karena tekanan psikologis.
Rasa takut, kecemasan, hingga kesedihan berpotensi membuat seseorang ingin menyakiti dirinya sendiri, termasuk dengan mengikuti tren Barcode Korea tersebut.
Perilaku ini sangat mengkhawatirkan, terlebih apabila tidak ditangani dengan baik.
Nurul Kusuma Hidayati, M.Psi., peneliti Center for Public Mental Health (CPMH) Psikologi UGM menjelaskan bahwa Fenomena Barcode Korea termasuk kategori NSSI yang perlahan bisa berubah ke kategori SSI.
Apa itu NSSI? Apa itu SSI?
NSSI adalah singkatan dari Non Suicidal Self Injury yang artinya aksi menyakiti diri sendiri bukan untuk bunuh diri.