Find Us On Social Media :

Kesal hingga Tega Habisi Anaknya Sendiri, Berikut 6 Fakta Ibu Bunuh Anak di Subang

By Grid.,Helna Estalansa, Jumat, 6 Oktober 2023 | 21:01 WIB

Ilustrasi pembunuhan

GridPop.ID - Tragedi mengerikan baru saja terjadi di Subang, Jawa Barat.

Yang mana seorang ibu dilaporkan telah melakukan tindakan mengerikan dengan membunuh anak sendiri.

Kejadian ini memilukan, karena korban ditemukan terikat dan dibuang saat masih hidup.

Ibu di Subang ini menghabisi nyawa anaknya sendiri lalu dibuang di Indramayu.

Jasad korban, M Rauf (13), ditemukan dalam kondisi yang mengenaskan.

Rauf ditemukan meninggal dunia dengan tangan terikat ke belakang dan kepala yang penuh luka.

Korban ditemukan di Blok Sukatani, Desa Bugis, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, Rabu (4/10/23).

Setelah dilakukan penyelidikan, pihak kepolisian pun mengamankan satu orang terduga pelaku.

Ia adalah N (40) ibu korban, yang diamankan di Desa Parigimulya, Subang.

Berikut ini fakta-fakta ibu bunuh anak di Subang yang dirangkum dari TribunJabar.id:

1. Ditemukan dalam kondisi memprihatinkan

Baca Juga: Pria Ini Dihadiahi Timah Panas Usai Terciduk Setubuhi dan Bunuh Ibu Mertua, Pengakuannya Bikin Geram!

Korban ditemukan oleh warga di Blok Sukatani, Desa Bugis, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, Rabu (4/10/2023).

Korban ditemukan dalam kondisi yang memprihatinkan.

Tangannya terikat ke belakang dan kepalanya penuh luka.

Jasadnya ditemukan warga telentang di pinggir saluran irigasi.

"Sekitar pukul sembilan pagi, kami mendapatkan telepon dari petugas pengairan yang melaporkan ada penemuan mayat di pinggir sungai itu," ujar Kapolsek Anjatan, AKP Heriyanto.

Saat ditemukan, kata Heriyanto, korban memakai ikat pinggang salah satu pondok pesantren di Subang.

Sabuk tersebut lantas menjadi petunjuk bagi polisi untuk menyelidiki kematian korban.

2. Satu keluarga diamankan

Pihak Polres Indramayu pun mendatangi rumah kakek korban di Dusun Parigi 2 Desa RT 09/04 Desa Parigimulya, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang.

Baca Juga: Setubuhi Jasad Tetangga Lalu Buang ke Septic Tank, Tukang Parkir Ini Jual Barang Korban untuk Sedekah

Ibu korban, paman, dan kakek pun diamankan.

"Polisi dari Polres Indramayu mendatangi rumah kakek Rauf dan mengamankan ibu korban, paman dan kakek korban," ujar Bhabinkamtimas Desa Parigimulya, Kecamatan Cipunagara, Aipda Ridwan, Kamis (5/10/2023).

Ayah Rauf, Dirno, tak menyangka anaknya meninggal dunia dalam kondisi terbunuh.

"Saya sudah setahun lebih tak komunikasi dan belum pernah ketemu lagi sama Rauf, karena tinggal sama ibunya setelah cerai dengan saya," kata Dirno.

3. Dipukul pakai tongkat

Setelah diinterogasi, N selaku ibu Rauf mengaku ia telah memukul korban menggunakan tongkat milik sang kakek.

Pelaku sendiri diinterograsi penyidik Polda Jabar melalui video call.

"Apa yang Anda gunakan untuk memukul korban?" tanya penyidik di lokasi kejadian kepada ibu Muhamad Rauf melalui video call, Kamis (5/10/2023).

"Menggunakan tongkat, milik kakek," jawab sang ibu.

4. Motif pembunuhan

N tega menghabisi anaknya sendiri lantaran kesal terhadap korban.

Baca Juga: Curhatan Pilu Ibu Muda di Cikarang Sebelum Tewas Dihabisi Suami: Takut Ninggalin Anak Sendirian

Korban diketahui ingin memiliki ponsel, dan beberapa kali mengambil ponsel milik ibunya.

Rauf juga dihabisi ibunya sendiri saat berada di rumah kakek korban.

"Rauf saya sumpel mulutnya dengan boneka kecil milik adiknya, kemudian tangan Rauf diikat," ujar ibu korban.

Kepala korban lantas dipukul menggunakan tongkat kayu yang biasa digunakan kakek korban untuk berjalan.

5. Dibuang dalam keadaan masih hidup

N pun menyeret korban ke belakang TKP.

Ia mengaku, membuang korban dalam keadaan masih hidup.

"Masih hidup saat diseret lewat belakang rumah sebelum dibawa pakai motor dan dibuang ke Sungai Bugis Anjatan," ujar N.

Pihak kepolisian pun lantas mengamankan N, W (paman Rauf), kakek Rauf, dan tetangga pemilik motor yang dipinjam pelaku untuk membuang korban.

Baca Juga: Modus Ingin Sembuhkan, Dukun Pijat di Manggarai Barat Setubuhi 2 Remaja Putri Bergiliran

6. Kata kriminolog

Kriminolog Universitas Parahyangan (Unpar), Agustinus Pohan, berpendapat kasus ibu bunuh anak ini agak aneh.

"Karena kasus ini sangat ekstrem dan agak aneh, karena pembunuhan terhadap anak yang usianya sangat muda, kemudian hanya karena persoalan meminta telepon genggam dan dilakukan oleh ibu kandung dan dibantu keluarganya," ujar Agustinus Pohan, Kamis.

Ia mengatakan, kasus pembunuhan ini tidak biasa, sehingga penyidik harus melakukan pemeriksaan secara menyeluruh.

"Ini situasi yang tidak biasa, mungkin perlu di lakukan kajian juga, keadaan psikologis keluarga itu (para pelaku), seperti apa sih dan apa yang terjadi di keluarga itu," katanya.

Menurut Agustinus, kasus ini tak dikategorikan pembunuhan berencana.

"Saya tidak melihat ini sebagai pembunuhan dengan rencana, jadi mungkin pembunuhan biasa yang ancaman maksimalnya 15 tahun," katanya.

"Mungkin juga satu pembunuhan biasa yang akibat dari kemarahan yang tidak dapat dikendalikan dari keluarga itu terhadap anaknya. Kalau pun ada satu orang yang marah dan tidak bisa mengendalikan diri, biasanya anggota keluarga lain yang menenangkan," tambahnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Fakta Ibu Bunuh Anak Kandung di Subang, Jasad Ditemukan Terikat hingga Dibuang saat Masih Hidup"

Baca Juga: SADIS, Pemuda di Depok Brutal Tusuk Ibu Kandung sebanyak 50 kali

(*)