"Aku yakin aku punya cukup tabungan untuk makan," ceritanya.
Namun, seiring berjalannya waktu, tabungannya habis. Ia telah diusir keluarga dan pacarnya meninggalkannya pergi dengan wanita lain.
Beruntung dia masih mempunyai teman-teman yang bersedia meminjamkan uang kepadanya saat dibutuhkan.
“(Mental) Aku jatuh dan badanku kurus, rambutku rontok parah, Bahkan ASIku berhenti karena terlalu stres. Ada saatnya aku ingin membunuh bayiku".
Niat buruk itu seketika berhenti saat ia melihat bayinya tertawa saat tidur.
"Saat itu aku berpikir, Masya Allah, hanya ini dukungan yang aku punya, aku tidak akan membunuh anakku sendiri".
Wanita itu akhirnya memperbaiki hubungan dengan Tuhan dan bertaubat meminta ampun.
“Aku berdoa 'Ya Tuhan, mudahkan aku menjaga amanah ini sebaik-baiknya".
Kini semakin hari kesehatan mental wanita itu semakin membaik.
Wanita tersebut mulai fokus mencari rezeki untuk berdua. Bayinya sudah berusia hampir satu tahun.
Ia juga telah memiliki pekerjaan tetap dan bayinya dititipkan ke babysitter,” ujarnya.
Meski hidupnya membaik, wanita ini sedih karena keluarganya masih belum bisa menerima dirinya dan anaknya sampai saat ini.