Find Us On Social Media :

Meninggal Tak Wajar, Bocah 7 Tahun di Semarang Diduga Jadi Korban Aksi Bejat Paman, Begini Faktanya

By Ekawati Tyas, Kamis, 19 Oktober 2023 | 19:30 WIB

Ilustrasi korban pelecehan

GridPop.ID - Nasib pilu menimpa seorang anak perempuan berusia 7 tahun di Kota Semarang, Jawa Tengah yang diduga jadi korban pelecehan sang paman.

Anak berinisial KSA ini meninggal dunia secara tak wajar.

Melansir Tribunnewsmaker.com, KSA sebelumnya diduga menjadi korban kekerasan seksual oleh sang paman yang berinisial A (22).

Korban sempat dilarikan ke RS Panti Wilasa Citarum, Semarang sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada, Selasa (17/10/2023).

Pihak rumah sakit kemudian membuat laporan ke polisi lantaran korban meninggal dalam kondisi tak wajar dengan bekas luka benda tumpul di kelamin dan duburnya.

"Dari dokter forensik meninggal tidak wajar." jelas Kanit Reskrim Polsek Gayamsari, AKP Mashadi.

"Kemudian dokter itu memeriksa di bagian alat vital dan dubur itu ada seperti luka menganga lubang di duburnya dan kelaminnya." sambungnya.

"Intinya dubur sama kelaminnya itu mengalami luka bekas benda tumpul," lanjutnya.

Sementara pelaku kemudian ditangkap dan dibawa ke Polrestabes Semarang.

"Paman (terduga pelaku) atau adiknya istri (ibu korban) yang melakukan perbuatan itu makanya tadi malam kedua orang tuanya dan pamannya (diperiksa)," ujar dia.

"Kemudian kita interogasi kemudian disinyalir pamannya (omnya) adiknya ibuk korban yang kemungkinan melakukan," tambah Mashadi.

Baca Juga: VIRAL Driver Ojol Pria Dilecehkan 3 Waria, Ternyata Berawal dari Transaksi COD

Kesaksian Ketua RT

Mengutip Tribun Jateng, tetangga korban bernama Husen (32) berujar bahwa dirinya sempat mendengar korban kesakitan pada, Senin (16/10/2023).

"Senin sore kondisi korban lemas dan digendong, malamnya terdengar jeritan (kesakitan) setahu saya begitu," ujar Husen, Rabu (18/10/2023).

Korban, ujarnya hanya mau digendong dan duduk tapi enggan jalan kaki.

"Baru kemarin Selasa, korban sudah tidak mau duduk hanya tiduran," paparnya.

Akhirnya orang tua korban meminta tolong ketua RT mengantar ke rumah sakit.

"Korban itu jarang keluar rumah, keluar dari rumah paling sekolah sama ngaji," imbuh Husen.

Sedangkan Ketua RT setempat, Taryono (63) merasa heran dengan kematian anak kecil tersebut.

Ia sempat mengantar korban dan kedua orang tuanya ke rumah sakit.

"Saya diminta tolong orang tua korban suruh antar ke rumah sakit Panti Wilasa Citarum karena korban sakit, saya bareng istri antar mereka yang bawa motor boncengan tiga pada Selasa siang pukul 14.00," kata Taryono, Rabu (18/10/2023).

GridPop.ID (*)