Untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan tersebut, berikut pemaparan dari Psikolog Dharmayati Utoyo Lubis, MA, Ph.D.
Teori tentang Cinta
Berbicara mengenai "rasa" yang hilang, kamu perlu terlebih dulu memahami tentang apa itu cinta.
Ada teori mengenai cinta yang dikemukakan oleh Psikolog Seth Sternberg (1988), yaitu Triangle Theory of Love.
Dalam teori tersebut, Sternberg menjelaskan mengenai tiga komponen cinta, yaitu intimasi atau keintiman, komitmen, dan ketertarikan (romantisme dan seksualitas).
Ketiga komponen di atas disebut perlu selalu ada dan dijaga dalam suatu perkawinan.
Pasalnya, romantisme dalam perkawinan biasanya tidak berlangsung lama, sehingga bila perkawinan tidak dijaga dan dipupuk, maka cinta bisa berangsur-angsur menghilang.
Baca Juga: 20 Quotes tentang Cinta, Cocok untuk Ungkapkan Perasaan ke Doi
Mengenal Disaffection dalam Cinta
Memudar hingga menghilangnya rasa cinta dalam sebuah hubungan disebut dengan istilah disaffection.
Penyebabnya disaffection beragam, semisal karena sama-sama sibuk bekerja mengejar ambisi masing-masing, hingga larut dalam rutinitas pekerjaan alih-alih memelihara hubungan.
Dalam kondisi demikian, bila ada perasaan kecewa terhadap pasangan yang tidak sesuai dengan harapan dan kebutuhan, maka individu sering saling kritik dan mencari kesalahan.