Bila baru terjadi di tahap awal hubungan, pasangan masih mempunyai motivasi untuk memperbaiki.
Akan tetapi jika terus-terusan terjadi hingga pada tahap cuek dan apatis, keduanya bisa merasa asing satu sama lain.
Pada tahap ini, pasangan boleh jadi masih berusaha untuk meminta nasehat teman maupun keluarga, atau berkonsultasi pada psikolog perkawinan.
Namun bila sampai di tahap perbaikan yang tidak berhasil, rasa percaya, respek, dan kepedulian pada pasangannya akan semakin menghilang.
Pada akhirnya, masing-masing semakin merasa jauh dan komunikasi pun berkurang.
Di tahap ini, keputusan pasangan bisa berujung pada perpisahan karena tanpa komunikasi, rasa yang memudar dan hilang akan sulit dipupuk kembali.
Dharmayati menerangkan, proses memudarnya rasa tersebut dapat berlangsung sebentar atau lama.
Bila sudah benar-benar hilang, pasangan mungkin akan memutuskan bercerai yang mana akan menimbulkan trauma, perasaan kehilangan, kesedihan, hingga depresi.
Oleh karena itu, kepada setiap pasangan suami istri, Dharmayanti menyarankan agar selalu saling berkomunikasi secara terbuka dan tidak ragu berkonsultasi dengan psikolog bila mengalami masalah dalam pernikahan.
Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Takut Jatuh Cinta, Salah Satunya Beri Waktu pada Diri Sendiri
(*)