Seiring waktu, kata peneliti, telomer rusak karena pola makan yang buruk, konsumsi alkohol, dan penuaan.
Uniknya, riset membuktikan hubungan seks yang teratur dapat memperbaiki dan memperpanjang telomer. Ini berarti sel hidup lebih lama dan membantu seseorang lebih awet muda.
Telomer yang lebih pendek, ujar para peneliti meningkatkan risiko masalah kesehatan yang serius seperti kanker, penyakit jantung dan diabetes.
Tapi telomer yang lebih panjang mampu membantu mencegah peyakit.
Namun, riset ini dilakukan dalam skala kecil. Jadi, perlu penelitian lebih lanjut agar didapatkan bukti yang lebih akurat.
Riset 2017 yang diterbitkan dalam Archives of Sexual Behavior mengklaim adanya frekuensi ideal untuk berhubungan seks dalam satu minggu.
Berdasarkan data dari 1989 hingga 2014, rata-rata orang dewasa melakukan seks 54 kali setahun atau sekitar seminggu sekali. Namun, angka itu telah sedikit menurun sejak tahun 1990-an.
Frekuensi Bercinta yang Ideal
Melansir Tribun Jogja, berikut frekuensi bercinta ideal berdasarkan hasil studi dari Institut Kinsey.
Usia 18 - 29 tahun: Rata-rata berhubungan seks sekitar 112 kali per tahun atau 2-3 kali per minggu.
Usia 30 - 39 tahun: Rata-rata berhubungan seks sekitar 86 kali per tahun atau 1-2 kali per minggu.
Baca Juga: Duh, Seksolog Ungkap Tidak Punya Uang Bisa Pengaruhi Hubungan Intim