“Mulut orang tidak bisa ditutup. Tapi aku rela menghadapi mulut orang daripada menjalani pernikahan yang beracun,” kata Kyra yang bersyukur kehidupan barunya mendapat dukungan dari orang tuanya.
Wanita yang berprofesi di bidang perbankan ini nyaman dan fokus pada dirinya dengan melakukan sejumlah aktivitas menyenangkan seperti olahraga.
"Saya latihan. Bukan karena ingin cantik, tapi lebih karena ingin hidup bahagia dan damai.
Saya suka menonton drama Melayu, meski kenyataan hidup tidak seindah di drama tersebut.
“Bagiku, cinta setelah menikah itu tidak sah.
Perlu diketahui siapa pasangan kita sebenarnya, jangan terburu-buru menikah.
Jangan mengambil risiko hidup berjudi.
“Aku belum siap menikah, tapi hatiku belum terbuka untuk menerima seseorang dalam hidupku.
“Saat ini saya fokus pada kebahagiaan diri sendiri. Tapi suatu saat saya ingin calon suami yang menjaga doa dan perilakunya, sabar, bertanggung jawab, dan penuh hormat,” ujarnya.
Ciri-ciri Toxic Relationship