Find Us On Social Media :

Pernikahan 6 Bulan Bubar, Sikap Toxic Suami Baru Muncul Pasca Menikah, Istri: Kesehatan Mental Lebih Penting

By Ekawati Tyas, Minggu, 5 November 2023 | 11:45 WIB

Ilustrasi toxic relationship

GridPop.ID - Demi mempertahankan kewarasan, wanita ini pilih cerai dari sang suami.

Pernikahan yang baru berjalan selama enam bulan terpaksa bubar.

Semua karena sifat toxic si suami yang baru diketahui istrinya pasca menikah.

Melansir mStar.com via Tribun Trends, seorang wanita menceritakan kisah pilu rumah tangganya melalui sharing di media sosial.

Wanita bernama Nursyakira Nik Megat ini mengatakan bahwa ia bertunangan pada Januari 2022.

Adapun pernikahannya digelar pada Mei namun berakhir dengan perceraian pada November di tahun yang sama.

Ia mengaku semua terjadi bak mimpi lantaran tak menyangka hal pahit ini dialaminya.

Perkenalan dengan mantan suaminya dikatakan berlangsung sekitar enam bulan sebelum akhirnya menikah.

"Kami saling kenal beberapa bulan sebelum bertunangan.

Dia sebenarnya adalah salah satu pengikut saya di Instagram sejak 2019.

“Dia selalu DM (direct message) jadi aku tergerak untuk membalasnya di tahun 2021.

Baca Juga: Jangan Terjebak Toxic Positivity, Ini 5 Cara Mengatasinya, Salah Satunya Menulis

Saat pertama kali aku mengenalnya, dia adalah orang yang baik dan lembut,” ujarnya.

Bersahabat dengan Kyra, namun ia mengatakan bahwa segalanya berubah setelah mereka menikah ketika ia mengetahui sifat asli mantan suaminya.

Usai menikah, si suami menjadi sangat pemarah dan terlalu agresif.

“Saya mencoba menyelamatkan hubungan tetapi sulit.

Kesehatan mental lebih penting daripada saya bertahan dalam pernikahan toxic,” katanya, yang berasal dari Kuala Krai, Kelantan.

Wanita 27 tahun ini mengungkapkan bahwa berbagi di media sosial hanya sekedar kenangan meski tetap menyakitkan melepas pria yang pernah hadir dalam hidupnya.

Meski ia telah menyandang status janda selama setahun belakangan, namun ia merasa hidupnya jadi lebih tenang.

"Mau bilang 100 persen move on? Sejujurnya, itu bukan karena saya ingat orang yang biasa kami panggil suami dan tidur di bantal yang sama.

Saya sendiri tidak mengharapkan perceraian.

“Saya tidak mau minta maaf karena Tuhan sudah menentukan jalan hidup kami.

Ada hikmah di balik pernikahan cepat, perceraian cepat.

Baca Juga: Istilah Toxic Leadership Viral di TikTok, Muncul dalam Lingkungan Kerja, Ini Maknanya

“Mulut orang tidak bisa ditutup. Tapi aku rela menghadapi mulut orang daripada menjalani pernikahan yang beracun,” kata Kyra yang bersyukur kehidupan barunya mendapat dukungan dari orang tuanya.

Wanita yang berprofesi di bidang perbankan ini nyaman dan fokus pada dirinya dengan melakukan sejumlah aktivitas menyenangkan seperti olahraga.

"Saya latihan. Bukan karena ingin cantik, tapi lebih karena ingin hidup bahagia dan damai.

Saya suka menonton drama Melayu, meski kenyataan hidup tidak seindah di drama tersebut.

“Bagiku, cinta setelah menikah itu tidak sah.

Perlu diketahui siapa pasangan kita sebenarnya, jangan terburu-buru menikah.

Jangan mengambil risiko hidup berjudi.

 

“Aku belum siap menikah, tapi hatiku belum terbuka untuk menerima seseorang dalam hidupku.

“Saat ini saya fokus pada kebahagiaan diri sendiri. Tapi suatu saat saya ingin calon suami yang menjaga doa dan perilakunya, sabar, bertanggung jawab, dan penuh hormat,” ujarnya.

Ciri-ciri Toxic Relationship

Melansir Healthline via Kompas Health, inilah ciri-ciri hubungan toxic yang harus diketahui.

Baca Juga: Terjebak Toxic Relationship tapi Tak Mampu Mengakhirinya dengan Dalih Masih Cinta? Begini Cara Mengatasinya

- Anda atau pasangan memiliki masalah untuk mengatur keuangan, termasuk sering membeli barang yang tidak memiliki daya guna

- Merasa selalu stres sehingga memicu rasa lelah secara fisik dan mental

- Anda cenderung mengesampingkan kebutuhan diri sendiri untuk menyenangkan pasangan

- Anda kehilangan teman atau keluarga karena pasangan, termasuk karena ingin menghindari konflik

- Anda berhenti melakukan hobi atau kegiatan yang disukai, termasuk karena dilarang oleh pasangan

- Anda memiliki harapan bahwa pasangan bisa berubah

- Anda selalu merasa khawatir dengan apa yang dilakukan agar tidak memicu konflik dengan pasangan

GridPop.ID (*)