GridPop.ID - Salah satu peninggalan dari kerajaan yang pernah berjaya di Nusantara ialah prasasti.
Misalnya pada Kerajaan Singasari telah ada prasasti peninggalan yang dinamai Prasasti Maribong atau Prasasti Trowulan II.
Ditemukan di daerah Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, prasasti Maribong berisi bahasa dan aksara Jawa Kuno.
Prasasti Maribong bertarikh 1186 Saka atau berasal dari tahun 1264 Masehi, ketika Kerajaan Singasari diperintah oleh Raja Wisnuwardhana.
Apa isi Prasasti Maribong?
Isi Prasasti Maribong
Prasasti Maribong terbuat dari lempengan tembaga berukuran 40,1 x 11,8 cm.
Isinya terdiri atas enam baris tulisan dalam bahasa dan aksara Jawa Kuno.
Prasasti Maribong menyebutkan gelar Wisnuwardhana adalah Sri Sakalakalanakulamadhumarddhana Kamaleksana namabhseka Sri Jaya Wisnuwardhana Sang Mapanji Sminingrat.
Baca Juga: Mau Panjang Umur? Lakukan Hubungan Intim Seminggu Sekali
Menurut Kitab Negarakertagama, Wisnuwardhana adalah anak Anusapati yang naik takhta pada tahun 1248 dan memerintah hingga 1268.
Prasasti Maribong menyatakan bahwa pada 28 Agustus 1264, Wisnuwardhana menganugerahi Desa Maribong sebagai tanah perdikan (bebas pajak).
Selain itu, pada prasasti ini disebutkan "swapitamahastawana bhinnasrantalokapalaka", yang artinya "kakeknya yang telah menenteramkan dan mempersatukan dunia".
Menurut pendapat JL Moens, yang dimaksud dengan "kakeknya yang telah menenteramkan dan mempersatukan dunia" adalah Ken Arok, pendiri Kerajaan Singasari yang terkenal sebagai raja yang menyatukan dan memelihara keamanan Pulau Jawa.
Referensi:
- Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto (Eds). (2008). Sejarah Nasional Indonesia II: Zaman Kuno. Jakarta: Balai Pustaka.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Isi Prasasti Maribong Peninggalan Kerajaan Singasari"
GridPop.ID (*)