Saat Nham Hien dan Truong Tu Tu hendak beraksi, mereka bergegas keluar dari lemari dan langsung menangkap mereka di tempat.
Melihat kekasih istrinya di depannya, Tuan Long sangat marah. Ia berencana mengajukan gugatan cerai.
Namun, Pak Long berpikir jika ia harus bercerai seperti itu, itu akan terlalu mudah bagi istri dan kekasihnya, jadi ia kemudian meminta Nham Hien untuk mengganti kerugian mentalnya sejumlah 2 juta yuan (sekitar Rp 4,2 miliar)
Karena takut, Nham Hien setuju untuk memberikan kompensasi dengan menulis surat utang sebesar 1,88 juta yuan (sekitar Rp 4 miliar) dan jaminan senilai 100 ribu yuan (sekitar Rp 200 juta)
Namun, Pak Long kemudian menyadari bahwa aksinya mungkin melanggar hukum, jadi ia memilih untuk menyerah di tengah jalan.
Namun Nham Hien kemudian melapor ke polisi. Polisi kemudian mengambil alih penyelidikan dan membawa Long dan ayah kandungnya ke kantor polisi.
Tindakan Pak Long malah dinyatakan sebagai bentuk pemerasan, hingga ia dan ayahnya dijatuhi hukuman masing-masing 10 tahun dan 4 tahun penjara.
Sedangkan sang istri, Truong Tu Tu berselingkuh dan kekasihnya Nham Hien hingga menghancurkan keluarganya namun tidak dihukum.
Sementara itu, Pak Long dan ayahnya dipenjara karena keserakahan.
Kasus Serupa
Kasus serupa juga terjadi di Tanah Air tepatnya di Kabupaten Gresik, Jawa Timur.