Cara menagih utang dengan menulis surat sangat sopan, lemah lembut, dengan kalimat-kalimat yang rumit dari kreditur kepada debitur.
Tanpa menimbulkan suasana mencekam, penagihan utang bisa diibaratkan seperti menulis esai atau puisi.
Oleh karena itu, surat penagihan utang yang isi pembayaran barangnya diawali dengan alamat lengkap, tanggal, nama dan alamat penerima.
Secara khusus, ada juga surat sopan yang dikirimkan dari kreditur kepada debitur.
Kreditur adalah "gelar" dan menyebut debitur sebagai "gelar mulia", dengan jelas menyatakan utangnya.
"Bulan lalu, saya membeli tiga puluh kotak sabun premium, senilai dua puluh lima ratus dong.
Pembeli hutang punya janji untuk membayar pada tanggal 30 bulan ini tapi belum melihatnya.
Karena saya butuh uang untuk membeli barang, saya mengirimkan surat permintaan."
Diakhiri dengan seorang debt collector yang sangat sopan, "Kalau begitu mohon segera kembalikan uang itu kepada saya, agar saya masih mempunyai uang untuk dibelanjakan dalam urusan ini.”
Selain itu, di akhir surat penagihan utang juga terdapat harapan agar selalu sehat.
Tidak jelas kapan surat ini secara spesifik ditulis, namun setelah diposting, membuat semua orang merasa tertarik dengan betapa lembutnya penagihan utang di masa lalu.