Find Us On Social Media :

Menderita Tak Bisa Beri Keturunan untuk Suami, Nenek 60 Tahun Syok Ada Hal Ini di Rahimnya, Fakta Pilu Terungakap

By Luvy Octaviani, Sabtu, 18 November 2023 | 20:14 WIB

ilustrasi nenek menangis

GridPop.ID - Memiliki keturunan adalah keinginan setiap pasangan suami istri.

Meski demikian, ada beberapa pasangan yang sulit untuk mendapatkan keturunan.

Bahkan ada yang tak bisa memiliki momongan meski sudah melakukan berbagai cara.

Hal inilah yang dialami oleh nenek ini.

Bertahun-tahun menikah nenek ini begitu menderita tak bisa memberikan keturunan untuk suaminya.

Begini kisahnya.

Hal tersebutlah yang dialami oleh Estela Meléndez, sekarang berusia 97 tahun, tinggal di kota kecil La Boca, di komune Navidad, wilayah O'Higgins, Chili yang tidak bisa hamil setelah pernikahannya.

Dilansir dari eva.vn pada pemberitaan (24/9/2020), pada tahun 1952, Estela menikah dengan Tuan Manuel González.

Setelah menikah, pasangan itu bekerja sebagai pelaut dan nelayan di kota pesisir La Boca, menjalani kehidupan yang damai.

Ibu Estela dan Pak Manuel sangat mencintai dan menghormati satu sama lain

Meskipun mereka tidak kaya, mereka selalu penuh kasih sayang.

Baca Juga: Benarkah Pakai Gel Pelicin saat Hubungan Intim Picu Kanker Rahim? Dokter Sarankan Pakai Jenis Ini

Tetapi sayangnya pasangan itu tidak dapat memiliki anak.

Hal tersebutlah yang dialami oleh Estela Meléndez, sekarang berusia 97 tahun, tinggal di kota kecil La Boca, di komune Navidad, wilayah O'Higgins, Chili yang tidak bisa hamil setelah pernikahannya.

Dilansir dari eva.vn pada pemberitaan (24/9/2020), pada tahun 1952, Estela menikah dengan Tuan Manuel González.

Setelah menikah, pasangan itu bekerja sebagai pelaut dan nelayan di kota pesisir La Boca, menjalani kehidupan yang damai.

Ibu Estela dan Pak Manuel sangat mencintai dan menghormati satu sama lain

Meskipun mereka tidak kaya, mereka selalu penuh kasih sayang.

Tetapi sayangnya pasangan itu tidak dapat memiliki anak.

"Dokter mengatakan saya menderita tumor dan mereka perlu mengoperasi saya untuk mengangkatnya," kata Estela kepada CNN.

Namun, ketika melakukan rontgen kedua untuk memastikan lokasi pasti tumor, para dokter terkejut menemukan bahwa itu bukan tumor normal tetapi janin yang membatu.

Menurut para ahli, janin ini telah ada di rahim Estela selama sekitar 60 tahun.

Fakta pilu soal janin di rahimnya tentu membuat Estela syok.

Baca Juga: Viral di TikTok Kisah Wanita Idap Kanker Rahim Stadium 4, Awalnya Nyeri Haid Sampai Tidak Bisa Beraktivitas

Itu juga yang menjadi alasan sang nenek belum bisa memiliki anak selama bertahun-tahun.

Bagi Bu Estela dan orang-orang yang dicintainya, kabar ini sungguh mengejutkan dan mengejutkan.

Estela mengatakan salah satu penyesalan terbesarnya dalam hidup adalah tidak bisa memiliki anak dengan Manuel.

"Kami sudah sangat menderita karenanya. Bisa dibayangkan, sudah lebih dari 60 tahun," kata Bu Estela pedih.

Sepupu nenek juga berbagi: "Saya bertanya-tanya bagaimana dia mengatasi penderitaan ini mengetahui ada janin mati di dalam dirinya."

Setelah itu, dokter mempertimbangkan apakah akan mengoperasi Estela untuk mengeluarkan janin yang membatu dari rahimnya.

Tetapi dalam kasus ini, operasi pada pasien lanjut usia lebih berbahaya.

Jika tidak dilakukan operasi juga tak apa-apa karena dasarnya janin yang membatu ini tidak menimbulkan bahaya bagi kesehatan wanita tua itu.

Estela mengatakan bahwa terkadang hal itu menyebabkan sakit perut tetapi tidak terlalu memengaruhi kesehatan dan aktivitas.

Hanya saja, mengingat janin yang membatu di dalam perut membuat wanita tua itu masih tersiksa dengan mimpinya memiliki anak dan suaminya selama 6 dekade terakhir.

Membatu janin adalah fenomena langka, terjadi ketika janin di perut mati dan secara bertahap mengapur untuk waktu yang lama.

Baca Juga: Viral di TikTok Kisah Wanita Idap Kanker Rahim Stadium 4, Awalnya Nyeri Haid Sampai Tidak Bisa Beraktivitas

Tingkat kehamilan intra-abdominal adalah sekitar 1/11.000 kehamilan, di mana 1,5-1,8% di antaranya membatu.

Sebagai tambahan, tumor rahim dapat terjadi dalam beberapa bentuk, seperti fibroid, polip, atau kanker rahim. Faktor risiko melibatkan genetika, hormon, dan gaya hidup.

Gejala mungkin termasuk perdarahan tidak normal, nyeri panggul, atau gangguan siklus menstruasi.

Langkah-langkah Pencegahan Tumor Rahim:

1. Pemeriksaan Rutin:

Lakukan pemeriksaan rutin dengan dokter, termasuk Pap smear dan tes HPV, untuk deteksi dini dan pengelolaan risiko.

2. Gaya Hidup Sehat:

Menerapkan gaya hidup sehat dengan pola makan seimbang, olahraga teratur, dan menjaga berat badan yang sehat dapat membantu mengurangi risiko.

3. Kontrol Berat Badan:

Menjaga berat badan yang sehat dapat membantu mengurangi risiko tumor rahim, terutama karena kelebihan berat badan terkait dengan peningkatan hormon tertentu.

4. Hindari Merokok dan Alkohol Berlebihan:

Baca Juga: 4 Tahapan Endometriosis, Kondisi yang Pengaruhi Kesuburan Wanita di Usia Produktif

Merokok dan konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker, termasuk kanker rahim. Hindari atau batasi konsumsi ini.

5. Pentingnya Vaksinasi HPV:

Vaksinasi HPV dapat membantu melindungi dari jenis HPV tertentu yang dapat menyebabkan kanker rahim. Diskusikan opsi vaksinasi dengan dokter.

Selalu konsultasikan dengan dokter untuk rekomendasi pencegahan yang sesuai dengan kondisi kesehatan dan faktor risiko individu Anda. GridPop.ID (*)