Saat kembali bertemu di rumah, SH dan Fitriani terlibat adu mulut.
Di tengah cekcok itu, SH memukul kepala korban menggunakan kayu. Seketika korban pun ambruk.
SH lantas mengangkat tubuh istrinya ke kamar agar tidak ketahuan dua anak laki-lakinya yang masing-masing berusia 7 dan 4 tahun.
SH juga menutup pintu depan dan belakang rumah sembari melihat situasi sekitar.
Selanjutnya, SH melepas pakaian istrinya yang sudah meninggal dunia.
Ia juga membersihkan darah di tubuh Fitriani dan membungkusnya menggunakan selimut.
Setelahnya, pelaku menggali lubang dengan kedalaman sekira satu meter di kamar rumahnya untuk mengubur korban.
SH menggali lubang untuk mengubur jasad istrinya mulai siang sekira pukul 12.00 WIB.
Penggalian itu baru selesai sekira menjelang Magrib, SH lantas memasukkan jasad istrinya ke lubang tersebut.
"Korban dimasukkan ke lubang dengan posisi duduk, lalu diuruk dan pintu dikunci," ujar Danang.
Satu tahun kemudian, SH baru mengecor bagian atas galian yang digunakan untuk mengubur istrinya.
Baca Juga: Polisi Sulit Melacak Pelaku Pembunuhan Pelajar SMA di OKU Selatan, Kini Terungkap Sosok Ortunya