Find Us On Social Media :

Jasad Dicor di Lantai Rumah, Wanita Ini Dibunuh Suami, 2 Tahun Meninggal Baru Ketahuan Setelah Hunian Dijual

By Luvy Octaviani, Minggu, 26 November 2023 | 07:16 WIB

wanita ini dibunuh suami, jasadnya dicor di lantai rumah 2 tahun baru terungkap

GridPop.ID - Kasus pembunuhan seorang wanita yang dilakukan oleh suaminya menjadi sorotan di Blitar.

2 tahun meninggal baru ketahuan setelah hunian dijual.

Keluarga dan warga sekitar mengaku tak curiga karena retaknya hubungan rumah tangga korban dengan sang suami.

Korban sendiri bernama Fitriani (21), asal Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Sementara pelaku adalah SH (30) yang merupakan suami korban.

Melansir dari laman kompas.com, sebelumnya, kerangka manusia yang dicor di lantai sebuah rumah di Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, ditemukan pada Selasa (21/11/2023).

Kerangka manusia ini ditemukan ketika Sugeng Riyadi hendak merenovasi rumah yang baru dua bulan dibelinya dari adik iparnya, SH.

Sewaktu renovasi berlangsung, pekerja mendapati sebuah kamar dalam kondisi digembok.

Mereka lantas membukanya. Di dalam kamar, mereka menemukan lantai yang dicor.

Merasa curiga, pekerja lantas membongkarnya. Di dalam lubang yang dicor itu terkubur kerangka manusia beserta pakaian dan perhiasan.

Kronologi Pembunuhan Fitriani yang Dilakukan SH

Pembunuhan itu dilakukan oleh SH dua tahun lalu, tepatnya pada Oktober 2021.

Baca Juga: SADIS Suami Bunuh Istri hingga Cor Jasad di Kamar, Orang Ketiga Jadi Pemicu

SH menghabisi nyawa istrinya dengan cara memukul kepala bagian belakang korban menggunakan kayu.

Setelah Fitriani tewas, SH lantas mengubur jasad istrinya di salah satu kamar di rumahnya.

Lokasi tempat jasad Fitriani dikubur itu kemudian dicor.

Demikian disampaikan Kapolres Blitar Kota, AKBP Danang Setiyo PS, Jumat (24/11/2023), dilansir TribunJatim.com.

"Kejadiannya siang pada Oktober 2021. Pelaku memukul kepala korban menggunakan kayu."

"Setelah korban meninggal, pelaku menguburnya di kamar rumah," kata Danang.

Dari informasi yang diperoleh, SH menghabisi nyawa istrinya seminggu setelah korban diserahkan kepada pria idaman lain.

Diketahui, Fitriani memang dikabarkan punya pria idaman lain asal Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri.

Hal itu dibenarkan kakak ipar SH, Subagyo (53).

Kala itu, Subagyo ikut menjadi saksi ketika SH menyerahkan istrinya kepada pria tersebut.

Namun, seminggu setelah diserahkan kepada selingkuhannya, Fitriani kembali pulang ke rumah SH.

Baca Juga: Alat Kelamin Pecah, Mahasiswa Asal Sumut Ditemukan Meninggal Tak Wajar, Keluarga Duga Dibunuh

Saat kembali bertemu di rumah, SH dan Fitriani terlibat adu mulut.

Di tengah cekcok itu, SH memukul kepala korban menggunakan kayu. Seketika korban pun ambruk.

SH lantas mengangkat tubuh istrinya ke kamar agar tidak ketahuan dua anak laki-lakinya yang masing-masing berusia 7 dan 4 tahun.

SH juga menutup pintu depan dan belakang rumah sembari melihat situasi sekitar.

Selanjutnya, SH melepas pakaian istrinya yang sudah meninggal dunia.

Ia juga membersihkan darah di tubuh Fitriani dan membungkusnya menggunakan selimut.

Setelahnya, pelaku menggali lubang dengan kedalaman sekira satu meter di kamar rumahnya untuk mengubur korban.

SH menggali lubang untuk mengubur jasad istrinya mulai siang sekira pukul 12.00 WIB.

Penggalian itu baru selesai sekira menjelang Magrib, SH lantas memasukkan jasad istrinya ke lubang tersebut.

"Korban dimasukkan ke lubang dengan posisi duduk, lalu diuruk dan pintu dikunci," ujar Danang.

Satu tahun kemudian, SH baru mengecor bagian atas galian yang digunakan untuk mengubur istrinya.

Baca Juga: Polisi Sulit Melacak Pelaku Pembunuhan Pelajar SMA di OKU Selatan, Kini Terungkap Sosok Ortunya

"Pengakuan pelaku baru mengecor bagian atas galian untuk mengubur korban setahun kemudian setelah kejadian (pembunuhan)," terangnya.

Kemudian, sekira dua bulan lalu, SH menjual rumah itu kepada kepada kakak iparnya, Sugeng Riyadi.

Saat menjual rumah itu, SH sempat berpesan kepada kakak iparnya agar gembok pintu kamar itu tidak dibuka.

SH berdalih, kamar itu tidak boleh dibuka karena menjadi tempat menyimpan pusaka.

"Dia (SH) pernah cerita dengan Sugeng, katanya itu (kamar) tidak usah dibuka, itu (tempat menyimpan) keris," ujar Subagyo.

Subagyo pun tak curiga dengan pengakuan SH.

Pasalnya, adik iparnya itu memang suka dengan barang antik.

Namun, setelah dilakukan renovasi oleh Sugeng Riyadi, pekerja membuka pintu kamar tersebut.

Pekerja yang penasaran dengan cor yang ada di kamar itu lantas membongkarnya dan menemukan kerangka manusia.

"Waktu pekerja menggali cor di kamar, saya sempat melihat. Saya juga membantu menaikkan cor," ungkap Subagyo.

Awalnya ketika dilakukan penggalian, pekerja menemukan rambut manusia.

Setelah itu, pekerja kembali menemukan tulang dan tengkorak manusia.

"Kemarin saya ukur dengan polisi, kedalamannya sekitar satu meter, kalau diameter lubang sekitar 64 sentimeter."

"Posisi kerangka seperti orang jongkok, waktu saya angkat di bagian dada masih ada kulit kering, tapi belakang sudah tidak ada."

"Kuku masih ada, juga ditemukan anting-anting, di lubang juga ditemukan kaus putih," bebernya.

GridPop.ID (*)