Find Us On Social Media :

Kontras dengan Kondisi Gaza yang Porak Poranda, Fasilitas Mewah di Kompleks HIburan Tentara IDF Ini Viral di TikTok

By Helna Estalansa, Selasa, 5 Desember 2023 | 17:15 WIB

Ilustrasi tentara israel

GridPop.ID - Kabar mengenai kompleks hiburan khusus bagi tentara IDF baru-baru ini viral di TikTok dan media sosial lainnya.

Berbeda dengan kondisi Gaza yang mengalami kerusakan parah, ada suatu lokasi di perbatasan antara Israel dan Gaza di mana tentara IDF dikabarkan dapat bersantai.

Dalam video yang viral di TikTok, terlihat berbagai fasilitas mewah yang disediakan bagi tentara IDF.

Video viral di TikTok tersebut langsung mendapat perhatian netizen.

Bila Gaza dianggap sebagai pusat pabrik dan produksi utamanya adalah genosida dan kehancuran total, Israel memberikan fasilitas kelas satu kepada personel militer mereka, IDF, dengan tujuan meningkatkan semangat kerja.

Hal tersebut dapat dilihat dari video yang diunggah ke TikTok, yang menunjukkan 'kompleks hiburan' yang disediakan bagi Tentara Israel setelah menyelesaikan tugas di Gaza.

Kompleks hiburan ini baru saja diresmikan minggu lalu dan terletak di sekitar perbatasan antara Gaza dan Israel.

Baca Juga: Viral Pernikahan Bunga Citra Lestari di Bali, Sosok Anak-anak Tiko Aryawardhana Dipertanyakan

Video yang diunggah oleh Shita Hakdosha memperlihatkan tentara berpakaian IDF menikmati konser, mendapatkan pijatan, bermain video game, dan menikmati hidangan mewah setelah kembali dari operasi melawan kelompok pejuang pembebasan Palestina, Hamas, di Gaza.

"Para prajurit bekerja sangat keras. Di sini mereka dapat bersantai dan mendapatkan kembali energi yang dibutuhkan untuk memenangkan perang ini," kata seseorang di video TikTok tentang fasilitas rest and recreation (R&R) yang dikutip dari TribunTrends.com.

Rabbi Shai Graucher mengatakan dalam video tersebut bahwa: "Kami memiliki semua yang mereka (tentara IDF) butuhkan."

Kontras dengan Kehancuran Gaza

Gambar-gambar yang ditampilkan dalam video tersebut dengan jelas memperlihatkan perbedaan yang signifikan dengan pemandangan di Gaza.

Di wilayah Gaza, lebih dari dua juta warga sipil menghadapi periode yang panjang tanpa akses terhadap air bersih, listrik, atau bahan bakar akibat serangan udara dan pertempuran darat yang dilakukan oleh IDF selama hampir tujuh minggu.

Akun TikTok yang membagikan video tentang fasilitas hiburan untuk personel IDF tersebut diketahui terkait dengan kampanye "Standing Together" (dikenal sebagai Chesed V'Rachamim dalam bahasa Israel).

Inilah program yang dijalankan oleh Graucher, dengan tujuan mengumpulkan dana dan memberikan perhatian kepada tentara IDF dan keluarga mereka.

"Kampanye tersebut bertujuan untuk memberikan kunjungan pribadi dan dukungan keuangan kepada keluarga korban (perang), kunjungan rumah sakit kepada tentara dan warga yang terluka, paket kebutuhan pokok dan mainan kepada keluarga, serta Tefillin dan barang keagamaan lainnya kepada tentara dan keluarga,” menurut pernyataan program tersebut dari keterangan di situs web mereka, dilansir BI.

Baca Juga: Kerap Diucapkan Netizen saat Beli Sesuatu, Kata Murce Viral di TikTok, Apa Artinya?

Organisasi ini juga mengatur "kunjungan ke pangkalan militer dan menyediakan perlengkapan khusus sesuai kebutuhan masing-masing tentara," tambahnya.

Dikabarkan bahwa mereka telah berhasil mengumpulkan lebih dari 4,6 juta dolar AS, meskipun target mereka adalah 7,5 juta dolar AS.

Siapa Rabbi Shai Graucher?

Rabbi Shai Graucher merupakan anak dari penyanyi terkenal Yahudi Ortodoks Israel, Oded David "Dedi" Graucher.

Menurut laporan dari BI, seorang pengguna akun TikTok mengungkapkan bahwa Dedi meninggal dua bulan yang lalu setelah berjuang melawan kanker.

Setelah kehilangan ayahnya, Shai memutuskan untuk memperluas cakupan programnya.

"Menurut situs kampanye tersebut, Chesed V'Rachamim telah mengumpulkan "harta karun yang sangat penting", yang telah disebarkan ke seluruh Israel, dari "pusat kota yang ramai hingga pos-pos terpencil," kata laporan BI.

Hingga saat ini, setidaknya 56 tentara Israel dilaporkan tewas dalam pertempuran di Gaza, menurut pengakuan IDF, sementara banyak lagi diduga belum diumumkan secara publik.

Ratusan tentara IDF lainnya juga dilaporkan mengalami luka.

Serangan pada tanggal 7 Oktober, yang memicu konflik di Gaza, dilaporkan menyebabkan sekitar 300 korban jiwa.

"IDF mengklaim telah membunuh 4.000 pejuang Hamas, ditambah 1.000 pada 7 Oktober, dari 25.000 angkatan bersenjata," menurut The Times of London.

Sementara itu, jumlah korban sipil di kalangan warga Palestina di Gaza telah mencapai lebih dari 15 ribu orang, dengan sebagian besar di antaranya adalah anak-anak dan perempuan.

Baca Juga: Momen Pengajar Dapat Banyak Kado dari Murid Viral di TikTok, Netizen Justru Soroti Guru Ini yang Tak Kebagian Bingkisan

(*)