Banyaknya kontak fisik dengan bayi, terutama pada bayi yang baru lahir, seringkali menjadi penyebab kondisi ini, sehingga ibu kehilangan waktu untuk dirinya sendiri.
Oleh karena itu, ketika merasa "touched out," perempuan yang mungkin tidak menyadari kondisinya bisa saja lebih dulu berbagi cerita dengan teman dekat daripada suaminya.
Mungkin salah satu alasan untuk hal ini adalah karena perempuan merasa bersalah kepada suami, yang menjadi orang yang paling dekat yang terkena dampaknya.
Jika kamu menemui teman yang curhat tentang mengalami "touched out," apa yang dapat kamu lakukan?
Psikolog klinis Arina Megumi Budiani menyarankan beberapa hal dalam wawancara dengan PARAPUAN!
1. Dengarkan Tanpa Bertanya
Langkah pertama, cukup dengarkan curahatan teman yang mengalami "touched out" pada minggu-minggu awal setelah melahirkan.
Arina menyarankan untuk tidak terlalu banyak memberikan komentar, hanya memberikan respons singkat yang menunjukkan bahwa kamu memperhatikannya, seperti mengatakan, "Pasti berat ya buat kamu."
"Tidak perlu memberikan solusi, apalagi bertanya terlalu detail yang bukan sesuai kebutuhannya," tambah Arina.
2. Tawarkan Bantuan
Langkah kedua, tawarkan bantuan kepada teman yang menceritakan pengalamannya mengalami "touched out."
Baca Juga: Gara-gara Lagu Happy Asmara, Kata Nemen Jadi Viral di TikTok, Ini Dia Artinya