GridPo.ID - Seorang suami mengalami nasib pilu lantaran harus kehilangan istri sekaligus bayinya ketika proses melahirkan.
Suami bernama Tasrun ini menceritakan detik-detik saat Kartini (23) meninggal dunia.
Melansir Tribun Trends, Kartini meninggal dunia bersama bayinya ketika menjalani persalinan di RSUD MA Sentot Patrol.
Kartini dan bayinya diduga meninggal lantaran menjadi korban malapraktik pihak rumah sakit.
Adapun nasib pilu yang menimpa Kartini ini sudah dirasakan sebelum ia meninggal dunia.
Tasrun bahkan tak kuasa menahan kesedihan saat mengingat kesakitan yang dialami almarhum istri tercintanya.
Ia adalah saksi hidup ketika istrinya mendapatkan pelayanan buruk dari bidan yang menangani persalinan di rumah sakit.
"Saya denger istri saya itu dibentak.
Katanya 'ibu jangan jerit-jerit terus dong'," ujar warga Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu tersebut.
Padahal saatu itu istrinya menjerit lantaran sedang menahan sakit hendak melahirkan.
Tapi petugas medis bukannya menenangkan, justru dibentak agar tak menjerit.
Sikap ketus bidan yang membentak korban pun membuat keluarga sakit hati dan kecewa.
Akhirnya pihak keluarga korban pun melaporkan dugaan malpraktik ini ke polisi.
Lebih lanjut, Tasrun mengatakan bahwa istrinya sempat diperiksa terlebih dulu oleh dokter.
Sang dokter mengatakan bahwa detak jantung ibu dan bayinya normal.
"Terus pas mau lahiran kata dokternya, ini kalau enggak bisa ngebuka katanya mau dilakukan secara caesar," ujar Tasrun kepada Tribuncirebon.com.
Makam Ibu dan Bayi Dibongkar
Melansir Tribun Bogor, aparat kepolisian kini sedang menangani kasus ini.
Polisi terpaksa kembali membongkar makam ibu dan bayi yang diduga meninggal dunia akibat dugaan malapraktik RSUD MA Sentot Patrol Indramayu pada Selasa (2/1/2024).
Makam yang berlokasi di TPU Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu itu dibongkar untuk proses otopsi.
"Pembongkaran ini langsung ditangani oleh dokter dari Bidokkes Polda Jabar," ujar Kasat Reskrim Polres Indramayu, AKP Hilal Adi Imawan dilansir dari Tribun Jabar.
Menurutnya, pembongkaran dan autopsi yang dilakukan ini untuk kepentingan proses penyelidikan.
"Untuk hasilnya kapan, kami belum tahu, nanti kami koordinasikan dengan dokter forensiknya," ujar dia.
Adapun Tasrun berharap agar kasus kematian istri dan anaknya ini bisa terkuak.
"Saya hanya ingin ini biar terungkap saja," ujar Tasrun, suami korban.
GridPop.ID (*)