GridPop.ID - Video seorang penumpang KRL yang mendadak kejang-kejang ini viral di media sosial.
Bahkan isu beredar kalau penumpang KRL tersebut mengalami kesurupan.
Mendengar isu tersebut, pihak KCI akhirnya buka suara.
Melansir dari Tribun-Medan.com, baru-baru ini, seorang penumpang pria diduga mengalami kejang-kejang saat menggunakan KRL rute Rangkasbitung-Tanah Abang.
Pihak petugas kereta api segera memberikan pertolongan pertama untuk membantu situasi tersebut.
Namun, yang perlu dicatat adalah bahwa pria yang mengalami kejang-kejang tersebut tidak disebabkan oleh kesurupan.
Apa penyebabnya?
Sebuah video yang menampilkan seorang penumpang pria yang diduga mengalami kesurupan di dalam KRL pada Rabu (3/1/2024), menjadi viral di media sosial.
Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @dramakrlcommuterline pada Rabu (3/1/2024) sekitar pukul 15.30 WIB.
Dalam video tersebut, terlihat seorang penumpang tergeletak dan bergerak tidak beraturan di lantai KRL yang memiliki rute dari Rangkasbitung ke Tanah Abang.
“Rabu (3/1) seorang penumpang KRL diduga kesurupan (kereta dari rangkas-thb),” demikian keterangan dalam unggahan tersebut.
Hingga Rabu (3/1/2024) pukul 21.00 WIB, video tersebut telah disukai oleh 2.289 akun dan mendapat ratusan komentar dari netizen.
Penjelasan KCI
Manajer Humas PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), Leza Arlan, mengonfirmasi keberadaan penumpang KRL yang diduga kesurupan.
Leza menyatakan, “Dapat disampaikan terkait video viral di media sosial yang beredar pada hari ini, Rabu (3/1), di Commuter Line No. KA 1677 lintas Rangkasbitung-Tanah Abang pada kereta kedua dari belakang,” sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Meskipun demikian, Leza tidak merinci identitas penumpang tersebut.
Dia menjelaskan bahwa penumpang tersebut bukan kesurupan, melainkan mengalami kejang-kejang karena kondisi sakit yang sedang diidapnya.
Saat penumpang mengalami kejang-kejang, petugas di KRL segera memberikan bantuan.
“Melihat kondisi pengguna tersebut, petugas di atas kereta langsung berkoordinasi dengan petugas Stasiun Kebayoran untuk tindakan selanjutnya,” ujarnya.
Ketika KRL tiba di Stasiun Kebayoran, petugas sudah menunggu untuk membantu penurunan penumpang yang sedang sakit.
“Petugas stasiun sudah siap di peron untuk membantu menurunkan pengguna yang sakit dan diberikan pertolongan pertama di pos kesehatan oleh petugas," tambah Leza.
Setelah mendapatkan pertolongan, penumpang KRL tersebut mengalami perbaikan kondisi dan pulih.
Penumpang kemudian melanjutkan perjalanan pulang bersama keluarganya.
Leza memberikan imbauan kepada penumpang yang tidak sehat atau mengalami penyakit kambuhan untuk didampingi oleh keluarga dan meminta bantuan kepada petugas baik di dalam kereta maupun di stasiun.
“Kami mengimbau kepada para pengguna yang sedang dalam kondisi tidak sehat dan memiliki penyakit kambuhan untuk didampingi oleh pihak keluarga dan dapat meminta bantuan kepada petugas baik di dalam kereta ataupun stasiun,” tutur Leza.
(*)