Dalam film Dirty Vote itu mengungkap bagaimana masing-masing elite politik yang bertarung di Pemilu 2024 penggunaan masing-masing kekuasaannya untuk memenangkan Pemilu.
Rumah produksi WatchDoc baru saja merilis film dokumenter terbaru berjudul Dirty Vote.
Film yang disutradarai Dandhy Dwi Laksono itu berisi tentang kecurangan-kecurangan di Pemilu 2024.
Film yang menampilkan tiga orang ahli hukum tata negara, yaitu Bivitri Susanti, Feri Amsari, dan Zainal Arifin Mochtar itu menerangkan bagaimana para elite politik di Indonesia menggunakan berbagai instrumen kekuasaan untuk tujuan memenangkan pemilu.
Sutradara film Dirty Vote, Dandhy Dwi Laksono mengatakan Dirty Vote menjadi tontonan di masa tenang pemilu, dan berharap dapat mengedukasi publik.
WatchDoc pernah merilis film-film dalam momentum pemilu.
Pada 2014, mereka meluncurkan film Ketujuh. Lalu pada 2017, menjelang Pilkada DKI Jakarta, mereka menerbitkan Jakarta Unfair.
Pada Pilpres 2019 lalu, ada film Sexy Killers.
Sutradara Ungkap Alasan Rilis Film "Dirty Vote" di Awal Masa Tenang Pemilu
Melansir dari laman kompas.com, Sutradara film dokumenter Dirty Vote, Dandhy Dwi Laksono, memaparkan alasan di balik pembuatan dan peluncuran yang dilakukan di awal masa tenang Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Dandhy berharap film itu bisa menjadi bahan edukasi bagi masyarakat menjelang pemungutan suara yang direncanakan dilakukan pada 14 Februari 2024.