GridPop.ID - Kata "bonding" akhir-akhir ini tengah viral di TikTok.
Tak hanya TikTok, kata bonding juga ramai dibahas di platform media sosial lainnya.
Sebenarnya istilah "bonding" sudah ada sejak lama, dan sudah dikenal di kalangan tertentu.
Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan "bonding"?
Melansir dari TribunTrends.com, "Bonding" merupakan ikatan emosional yang baik antara orangtua dan anak.
Baca Juga: Jangan Asal Ucap, Ini Arti Kata Rating Things I Did yang Lagi Viral di TikTok
Pentingnya "bonding" antara orangtua dan anak adalah agar anak merasa aman, nyaman, mendapat dukungan, dan dihargai.
Salah satu cara untuk membentuk "bonding" antara orangtua dan anak adalah dengan melakukan quality time bersama, seperti bermain atau membaca buku bersama anak, yang memiliki pengaruh positif dalam lingkungan keluarga.
Menurut laporan dari Tribunnews, penting untuk diketahui bahwa perkembangan otak anak akan mencapai puncaknya selama periode emas pertumbuhan mereka.
Periode emas ini merupakan waktu penting dalam pembentukan otak anak, di mana sekitar 70-80 persen pertumbuhan otak terjadi.
Periode ini menjadi salah satu faktor penentu yang membentuk anak di masa depan.
Periode emas anak terjadi dalam 1000 hari pertama kehidupan (HPK) atau di rentang usia 0-3 tahun.
Pada periode ini, "bonding" memiliki dampak positif dalam mengoptimalkan kecerdasan anak.
Melalui penelitian oleh Dr. Felicia Low dengan judul "Bonding: A Brilliant brain builder. The Importance of Supporting Parents to Bond with Their Child from The Earliest Years", terungkap bahwa periode awal kehidupan anak merupakan masa penting bagi perkembangan otak.
Sejak saat pembuahan hingga anak mencapai usia dua tahun, otaknya akan mengalami pertumbuhan pesat dengan lebih dari satu juta saraf baru yang terbentuk dan saling terhubung setiap detiknya.
Pentingnya "bonding" antara orangtua dan anak
"Bonding" antara orangtua dan anak memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan anak.
Baca Juga: Viral di TikTok! Ternyata Ini Arti Kata Poke yang Lekat dengan Game Mobile Legends
Selain memenuhi kebutuhan dasar, anak juga membutuhkan peran emosional dari orang tua untuk tumbuh kembangnya.
Oleh karena itu, proses "bonding" diperlukan untuk mendorong perkembangan emosional anak menjadi lebih optimal.
Proses "bonding" yang dilakukan secara saling berinteraksi ini bisa dimulai sejak masa kehamilan hingga masa awal kehidupan anak.
Pada masa kehamilan, sistem pendengaran janin sudah berfungsi, sehingga bayi dapat mengenali dan menyukai suara ibunya dengan lebih mudah.
Setelah lahir, "bonding" melalui kontak kulit dengan kulit antara ibu dan anak dapat merangsang perubahan fisiologis.
Di tahap berikutnya, yaitu usia 0-2 tahun, merupakan waktu yang sangat penting dalam pembentukan "bonding".
Sentuhan kasih sayang dan menyusui membantu orang tua untuk lebih memahami dan merespons anak dengan baik, meningkatkan kepercayaan diri, serta memberikan rasa aman pada anak.
Interaksi "serve and return" antara orang tua dan anak juga akan memperkuat "bonding", di mana anak mencari interaksi dengan orang tua dan orang tua memberikan respons dengan perhatian dan kasih sayang.
Pada usia 2-5 tahun, menghabiskan waktu bermakna bersama juga akan memperkuat hubungan antara orang tua dan anak.
Salah satu contoh yang baik adalah dengan membaca buku bersama, yang akan berdampak positif pada perkembangan otak dan keterampilan berbahasa anak.
Baca Juga: Dugaan Guru Olahraga Selingkuh dengan Muridnya Viral, Hubungan Gelap Terbongkar Karena Ini
(*)