Find Us On Social Media :

Berdalih Minta Ditetes Mata, Rektor Universitas Pancasila Diduga Lecehkan Karyawan, Korban Baru Berani Lapor Pasca Setahun Kejadian

By Ekawati Tyas, Minggu, 25 Februari 2024 | 20:00 WIB

(ILUSTRASI) Karyawan mengaku dilecehkan rektor.

Kala ditemui, ETH sedang duduk di kursinya.

Lalu korban duduk di kursi yang berada di hadapan ETH.

Akan tetapi, si rektor bangkit dari tempat duduknya kemudian duduk di dekat korban.

"Enggak lama kemudian dia sambil duduk nyatet-nyatet, tiba-tiba dia dicium sama rektor, pipinya," papar Amanda, Sabtu

Terkejut dengan hal tersebut, korban bergegas beranjak dari tempat duduk lantaran ketakutan dan hendak kabur dari lokasi kejadian.

Namun, ETH tiba-tiba memintanya untuk meneteskan obat tetes dengan dalih matanya memerah. Di saat itulah, ETH melecehkan RZ.

"Pernah (melapor ke atasan) langsung. Setelah kejadian pelecehan hari itu, dia (RZ) keluar sambil nangis, dia langsung menceritakan kepada atasannya," ucap Amanda.

Pihak Kampus Buka Suara

Mengutip Wartakotalive.com, pihak universitas mengaku telah mendengar terkait adanya laporan ke Polda Metro Jaya soal kasus pelecehan yang diduga dilakukan sang rektor.

"Terima kasih atas perhatiannya. Kami sudah mendengar mengenai adanya pelaporan tersebut. Kami juga mencermati pemberitaan yang muncul di media," kata Putri, Kabiro kampus itu saat dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (24/2/2024).

Baca Juga: Diduga Tak Kuat Tahan Nafsu, Kepsek di Sukabumi Lecehkan 10 Murid saat Jam Istirahat Sekolah

Ia mengatakan bahwa pihak kampus akan menghormati proses hukum yang sedag berjalan di pihak kepolisian.

"Kami menghormati proses hukum yang sedang berjalan dan akan menunggu proses hukum yang berjalan, sehingga tidak dapat mendahului proses yang sedang berjalan," ujar Putri.

Putri juga belum mau berkata banyak soal dugaan pelecehan tersebut termasuk apakah akan meminta keterangan sang rektor soal kasus ini.

"Sementara prosesnya masih kami serahkan ke Polda (Metro Jaya), agar tidak mendahului proses yang ada dari pihak berwenang," jelasnya.

GridPop.ID (*)