Find Us On Social Media :

Berdalih Minta Ditetes Mata, Rektor Universitas Pancasila Diduga Lecehkan Karyawan, Korban Baru Berani Lapor Pasca Setahun Kejadian

By Ekawati Tyas, Minggu, 25 Februari 2024 | 20:00 WIB

(ILUSTRASI) Karyawan mengaku dilecehkan rektor.

GridPop.ID - Seorang karyawan wanita mengaku dilecehkan oleh Rektor Universitas Pancasila.

Adapun sang rektor diketahui berinisial ETH yang disebut melakukan aksi tak terpuji pada 6 Februari 2023.

ETH disebut melakukan pelecehan terhadap RZ (42), karyawan di kampus tersebut.

Mengutip Kompas.com, aksi bejat ETH baru dilaporkan setahun kemudian ke Polda Metro Jaya.

"Benar (ada laporan dugaan rektor diduga melecehkan).

(Kasus) ditangani oleh Subdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Sabtu (24/2/2024).

Polisi saat ini masih menyelidiki kasus pelecehan tersebut.

Rektor kampus tersebut juga akan diperiksa di Polda Metro Jaya pada, Senin (26/2/2024).

Modus Pelecehan Minta Teteskan Mata

Sementara kuasa hukum korban, Amanda Manthovani menguak kronologi serta modus pelecehan yang menimpa kliennya.

Pada 6 Februari 2023, RZ disebut memperoleh laporan dari sekretaris rektor jika ia harus menghadap rektor.

Baca Juga: Kronologi Karyawan Wanita Dilecehkan Rektor Universitas di Jakarta, Kaget Pipi Dicium

Kala ditemui, ETH sedang duduk di kursinya.

Lalu korban duduk di kursi yang berada di hadapan ETH.

Akan tetapi, si rektor bangkit dari tempat duduknya kemudian duduk di dekat korban.

"Enggak lama kemudian dia sambil duduk nyatet-nyatet, tiba-tiba dia dicium sama rektor, pipinya," papar Amanda, Sabtu

Terkejut dengan hal tersebut, korban bergegas beranjak dari tempat duduk lantaran ketakutan dan hendak kabur dari lokasi kejadian.

Namun, ETH tiba-tiba memintanya untuk meneteskan obat tetes dengan dalih matanya memerah. Di saat itulah, ETH melecehkan RZ.

"Pernah (melapor ke atasan) langsung. Setelah kejadian pelecehan hari itu, dia (RZ) keluar sambil nangis, dia langsung menceritakan kepada atasannya," ucap Amanda.

Pihak Kampus Buka Suara

Mengutip Wartakotalive.com, pihak universitas mengaku telah mendengar terkait adanya laporan ke Polda Metro Jaya soal kasus pelecehan yang diduga dilakukan sang rektor.

"Terima kasih atas perhatiannya. Kami sudah mendengar mengenai adanya pelaporan tersebut. Kami juga mencermati pemberitaan yang muncul di media," kata Putri, Kabiro kampus itu saat dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (24/2/2024).

Baca Juga: Diduga Tak Kuat Tahan Nafsu, Kepsek di Sukabumi Lecehkan 10 Murid saat Jam Istirahat Sekolah

Ia mengatakan bahwa pihak kampus akan menghormati proses hukum yang sedag berjalan di pihak kepolisian.

"Kami menghormati proses hukum yang sedang berjalan dan akan menunggu proses hukum yang berjalan, sehingga tidak dapat mendahului proses yang sedang berjalan," ujar Putri.

Putri juga belum mau berkata banyak soal dugaan pelecehan tersebut termasuk apakah akan meminta keterangan sang rektor soal kasus ini.

"Sementara prosesnya masih kami serahkan ke Polda (Metro Jaya), agar tidak mendahului proses yang ada dari pihak berwenang," jelasnya.

GridPop.ID (*)