“Tanda-tanda sengaja digunduli terlihat dari warna kulit area kepala dan sebagian leher yang kemerahan," ungkap Slamet saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/3/2024).
"Namun, di bagian sayap dan badan justru terlihat krem agak putih. Jadi kemungkinan bukan gundul karena genetik,” tambahnya.
Slamet menjelaskan bahwa ayam gundul akibat mutasi alami akan mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan.
Kulit ayam akan menebal, dengan 80 sampai 90 persen kulit tubuh yang terpapar sinar matahari berwarna kemerahan hingga merah.
“Penampakannya sangat berbeda dengan ayam gundul yang ada video,” jelas Slamet.
Warna kulit ayam dalam video menunjukkan bahwa ayam tersebut baru saja digunduli sebelum video diambil.
Selanjutnya, Slamet menjelaskan bahwa pencabutan paksa bulu pada ayam biasanya dilakukan agar kulitnya menjadi lebih tebal dan tahan pukulan.
Ayam yang sengaja digunduli umumnya digunakan untuk aduan atau sabung ayam.
Slamet juga mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki spesies ayam yang gundul secara alami.
Ayam tersebut adalah Ayam Nunukan dari Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur. Ayam Nunukan secara genetik memang gundul dan tidak memiliki bulu sama sekali di tubuhnya.
Menurut Slamet, jenis ayam ini secara alami sudah hidup tanpa bulu, mulai dari menetas sampai berusia sekitar 3 bulan.
Setelah itu, baru Ayam Nunukan akan tumbuh bulu, baik bulu primer maupun sekunder. Dengan pertumbuhan bulu tersebut, penampilan fisik Ayam Nunukan akan terlihat seperti ayam pada umumnya saat dewasa.
(*)