GridPop.ID - Seorang guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Bojonegoro diduga melakukan pencabulan terhadap delapan siswanya.
Guru MI berinisial M (23) ini dilaporkan atas kasus pencabulan pada, Rabu (20/3/2024).
Mengutip Tribunnews.com, orang tua korban melaporkan kasus ini pada pertengahan Maret 2024.
M kini telah ditetapkan sebagai tersangka usai pihak kepolisian melakukan penyelidikan.
"Yang bersangkutan (M) saat ini juga sudah kami tahan," kata Kasat Reskrim Polres Bojonegoro, AKP Fahmi Amarullah, Rabu, dikutip dari TribunJatim.com.
Diduga korban sementara berjumlah delapan siswa dan masih ada kemungkinan bertambah.
“Dari hasil pemeriksaan penyidik, tersangka mengaku mencabuli delapan siswa."
"Satu korban dicabuli dengan cara disodomi," terangnya.
Adapun aksi tak terpuji tersebut dilakukan ketika korban tidur di asrama sekolah.
"Tersangka melancarkan aksi cabulnya ketika para korban sedang tidur. Paling dominan, tersangka ini mencium, meraba, dan memainkan alat kelamin para korban," tuturnya.
Puas melakukan aksinya, pelaku mengancam korban untuk tidak menceritakan aksi pelecehan tersebut.
Baca Juga: Ibu di Jaktim Syok Pergoki Luka Gesekan di Alat Vital Putrinya, Pelaku Pelecehan Sosok Terdekat
"Tersangka ini juga memberi uang Rp 50.000 kepada para korbannya," lanjutnya.
M mengaku pernah menjadi korban pencabulan sesama jenis, sehingga ia melakukan hal serupa ke siswa.
"Tersangka (pernah) dicabuli ketika bersekolah di pondok pesantren di Lamongan. Yang mencabuli kakak kelas atau seniornya," tandasnya.
Menurutnya, latar belakang sebagai korban pencabulan sesama jenis menjadi pemicu M melakukan aksinya.
"Beberapa pelaku asusila sesama jenis, rerata memilki riwayat pernah menjadi korban (asusila sesama jenis)," terangnya.
Aksi bejat M ternyata telah berlangsung selama lima bulan.
"Mulai September 2023-Januari 2024. Baru dilaporkan ke kepolisian pertengahan Maret 2024 kemarin," lanjutnya.
Ia menjelaskan M sudah bekerja di Madrasah tersebut selama 6 tahun dan mengajar mata pelajaran komputer.
"Selain para korban sudah terdata saat ini, mungkin masih ada korban lain. Mengingat, dia sudah lama mengajar. Kami sedang menyelidiki hal ini," ucapnya.
5 Santriwati Jadi Korban Pelecehan Ustaz di Ponpes
Sejumlah lima santriwati menjadi korban dugaan pelecehan yang dilakukan seorang guru ponpes di Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).
Dilansir dari Tribun Sulbar, oknum ustaz berinisial JL tersebut dipolisikan oleh pihka keluarga korban ke Polres Mamuju, Minggu (11/2/2024).
Pendamping korban bernama Arham mengatakan, pelaku melancarkan aksi bejatnya sudah berlangsung lama, menurut para santriwati yang menjadi korban pelecehan oleh gurunya.
"Menurut pengakuan korban, pelaku (guru) ini memergoki santri yang sedang mandi di dalam kamar mandi, meskipun korban mengunci pintu tapi sih pelaku memaksa dan mendobrak pintu dan korban dalam keadaan tanpa busana," ungkap Arham saat ditemui di Polresta Mamuju, Jl Ks Tubun, Kelurahan Rimuku, Mamuju, Minggu.
Aksi pelaku, ujarnya bukan hanya sekali tapi beberapa kali dilakukan.
"Ada juga santriwati yang ditarik sarungnya oleh pelaku ini waktu dia (korban) sudah mandi," terangnya.
Kasus ini terungkap setelah salah satu dari santriwati melarikan diri dari ponpes karena sudah tidak tahan dengan kelakuan gurunya.
GridPop.ID (*)