Posisi koalisi atau oposisi seringkali ditentukan oleh ideologi dan visi misi partai politik.
Keuntungan menjadi bagian dari koalisi pemerintah adalah memiliki kesempatan yang lebih besar untuk memengaruhi arah dan bentuk kebijakan.
Namun, partai koalisi juga memiliki keterbatasan dalam mengkritik kebijakan pemerintah karena keterikatannya dalam komitmen koalisi sebagai pendukung pemerintah, atau keterlibatan yang lebih dalam dalam kebijakan pemerintah.
Di sisi lain, kelompok oposisi mungkin memiliki akses yang lebih terbatas untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah secara langsung.
Namun, mereka memiliki kemampuan yang lebih fleksibel dan objektif dalam mengawasi serta mengkritik kebijakan pemerintah.
Dalam konteks pemerintahan demokrasi presidensial atau parlementer, keberadaan oposisi sangat penting sebagai kelompok yang bisa menjaga keseimbangan dan mengawasi kebijakan pemerintahan atau eksekutif (check and balances).
Peran oposisi dalam pemerintahan sangatlah penting untuk mencegah adanya praktik penyalahgunaan kekuasaan yang bisa mengarah kepada pemerintahan otoriter.
Fungsi Oposisi dalam Pemerintahan
Menurut laman Parliamentary Education Office, peran oposisi dalam pemerintahan memiliki beberapa fungsi utama yang sangat penting untuk mencegah adanya praktik penyalahgunaan kekuasaan yang bisa mengarah kepada pemerintahan otoriter.
- Menjadi kelompok pengimbang dan pengawas (check and balances)
- Menjaga akuntabilitas pemerintah
- Meneliti dan mencermati pekerjaan pemerintah
- Meminta pemerintah menjelaskan tindakan atau kebijakan yang diambil
- Memperdebatkan atau memeriksa rancangan undang-undang dan isu-isu penting nasional
- Memberikan alternatif terhadap kebijakan pemerintah.
Baca Juga: Istilah Bukber Viral di TikTok, Selalu Trending Saat Bulan Puasa Tiba, Ternyata Ini Artinya
(*)