Find Us On Social Media :

Rahasia di Balik Kelezatan Sup di Restoran Wattana Panich yang Kaldunya Tak Diganti Selama 45 Tahun

By Ekawati Tyas, Rabu, 3 April 2024 | 20:45 WIB

Rahasia di Balik Kelezatan Sup di Restoran Wattana Panich yang Kaldunya Tak Diganti Selama 45 Tahun

GridPop.ID - Kisah di balik kelezatan kaldu sup dari restoran ternama Wattana Panich di Thailand yang kaldunya telah direbus sejak 45 tahun silam.

Bagaimana bisa kaldu sup di restoran ini memiliki rasa yang tak pernah berubah selama hampir setengah abad?

Dari pada penasaran, simak kisahnya yang telah dirangkum dari Tribun Trends dan Tribun Travel berikut ini.

Awal mula restoran ini viral yakni karena menyajikan sup yang berusia 50 tahun.

Diketahui restoran tersebut bernama Wattana Panich di Thailand.

Rumah makan ini kondang lantaran selalu memasak dengan kaldu yang sama dalam panci yang sama selama lebih dari 45 tahun.

Meski terdengar tak mungkin, tapi tak sedikit yang menyebut sup di restoran ini lezat dan bahkan sampai mendapat bintang Michelin.

Adapun restoran ini dimiliki oleh keluarga bernama Wattana Panich.

Viralnya restoran ini yakni usai mereka mengaku telah merebus kaldu mie daging sapi bernama Neua Tune selama 45 tahun.

Neua Tune berbahan daging sapi rebus dan mentah, babat, bawang putih, kayu manis, lada hitam, ketumbar, dan sekitar selusin ramuan Cina.

Generasi ketiga pemilik bisnis Nattapong Kaweeantawong menceritakan tentang restoran ini dalam sebuah kisah Great Big Story pada 2020.

Baca Juga: Ryu Kintaro, Sultan Cilik yang Viral di TikTok Gegara Jualan Susu Pakai Mobil Mewah Seharga Rp 3,5 Miliar

"Selama 45 tahun, kaldu sup kami tidak pernah dibuang setelah seharian dimasak."

"Kami menyimpan kaldu tersebut semalaman lalu menggunakannya untuk masak sup keesokan harinya."

"... Kaldunya telah diawetkan dan dimasak selama 45 tahun, sehingga memberikan rasa dan aroma yang unik."

Kaweeantawong meyakinkan kebersihan mereka seperti yang dilansir dari sebuah wawancara dengan NPR.

Banyak orang yang mengira mereka tak mencuci bersih panci, padahal mereka membersihkannya setiap malam.

“Supnya kami keluarkan dari panci, lalu dibiarkan mendidih sebentar semalaman,” jelasnya.

'Sedikit' yang tersisa mendidih di dalam panci kemudian menjadi bahan dasar sup keesokan harinya.

Cara ini dikenal dengan istilah "rebusan abadi" yang jelas membuat perbedaan pada rasa hidangan berdasarkan ulasan restoran di website Trip Advisor.

Salah seorang pengunjung memberikan review menakjubkan.

"Tempat ini tidak perlu diperkenalkan lagi karena terkenal dengan supnya yang berusia 50 tahun.

"... Jadi, apakah ini layak untuk dihebohkan? Saya akan menjawab ya."

Baca Juga: Hanya untuk 18+, Arti Kata Creampie yang Viral di TikTok Ternyata Berkaitan dengan Orang Dewasa

"Supnya sangat kecil tapi enak, dengan harga yang sangat terjangkau."

Mengutip Tribun Travel, Natapong Kaweenuntawong merupakan generasi ke-3 dari keluarganya.

Ia berharap ketiga anaknya akan menjadi yang ke-4.

Apa pun yang terjadi, satu hal yang pasti, mereka akan menggunakan kaldu yang sama setiap hari semenjak restoran dibuka di Ekkamai, 45 tahun yang lalu.

Jika ada yang bertanya mengenai kerak coklat yang ada di sekitar panci rebusan, itu adalah kesaksian untuk berapa lama kaldu telah digunakan.

Pemilik Wattana Panich menjadikannya tradisi untuk tidak membersihkan spillover kaldu selama 45 tahun.

GridPop.ID (*)