"Waktu itu nasih bergerak, dia panik ngambil pisau kater digorok tangan korban, karena masih bergerak digorok lehernya," sambung Maesal.
Setelah mengetahui korban tewas, pelaku langsung menyeret korban ke belakang rumah.
"Si korban tak berdaya, baru diseretnya ke belakang rumah, lalu ditanamnya," ujarnya.
Sementara itu dikutip dari Kompas.com, Wem Pratama mengaku membunuh ibunya karena kesal sering dimarahi.
Dilihat dari akun Instagram @tkpmedan, tampak pelaku tertunduk dikerumuni warga dengan tangan terikat di bagian belakang.
Saat ditanya warga, dia mengaku nekat membunuh korban karena sering dimarahi orangtuanya.
Dia juga mengaku tidak menangis saat menghabisi nyawa ibunya.
Baca Juga: Isi Surat Yudha Arfandi Tersangka Pembunuhan Dante Ini Viral, Tulis Pesan Ini untuk Putri Tunggalnya
"Enggak (nangis), rasa kasihan ku sudah habis, karena direpetin juga (motif pembunuhannya),'ujar Wen.
Kapolsek Medan Area, Kompol Hendrik Aritonang, membenarkan kejadian pembunuhan tersebut.
"Iya benar kejadiannya," ujar Hendrik saat dihubungi Kompas.com melalui telepon seluler, Rabu (3/4/2024).
Namun, dia belum mendetailkan motif dan kronologi kejadian, pihaknya segera merilisnya.
"Nanti kita konfirmasi ya, nanti kita rilis," tutupnya.
GridPop.ID (*)
Baca Juga: Kesal Ditagih Utang Rp 3,5 Juta, Pria di Cianjur Nekat Bacok Teman Sendiri hingga Tewas