Find Us On Social Media :

Viral Maling Pakai Kostum Pocong Beraksi di Ponorogo, Pernah Juga Pakai Topeng Kresek, Ternyata Ini Tujuannya

By Luvy Octaviani, Sabtu, 6 April 2024 | 16:13 WIB

viral maling pakai topeng resek dan kostum pocong gegerkan Ponorogo

“Kalau hasil analisa sementara sepertinya orang sengaja menutupi kresek berwarna merah karena hasil olah TKP menemukan kresek merah yang sekiranya digunakan oleh pelaku,” terang Joko. 

AKP Joko mengaku saat ini anggota Polsek Sawoo masih terus berusaha mengungkap peristiwa itu.

Selain berbekal rekaman CCTV dari toko korban, polisi juga akan melihat CCTV di titik yang lain.

Joko juga membantah asumsi yang menyebut pelaku adalah orang gila tapi sebaliknya pelaku hanya pura-pura tidak waras. 

“Doakan saja cepat terungkap ya. Kalau gila mungkin tidak (pelaku). Pura-pura mungkin iya,” pungkas Joko Suseno. 

Suryono Berhasil Diamankan Pihak Berwajib Saat Beraksi Menggunakan Kostum Pocong

Tujuan Suryono memakai topeng kresek sendiri adalah agar dikira sebagai orang gila ketika melancarkan aksinya. 

Tak hanya itu, Suryono ternyata memakai kostum berbeda saat melaksanakan aksi untuk mencuri di swalayan Desa Campurejo, Kecamatan Sambit, Jumat (5/4/2024).

Aksi pertama, pria berusia 60 tahun itu bertopeng kresek merah dan menggunakan baju compang-camping, sehingga terlihat seperti Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

Baca Juga: Heboh Maling Tak Pakai Celana, Sempat Cebok hingga Cuci Kaki di Akuarium, Lari ke Sawah Setelah Curi HP

Sedangkan yang kedua, warga Kelurahan Banyudono, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo menggunakan kostum pocong di swalayan Desa Campurejo, Kecamatan Sambit, Ponorogo.

Namun saat beraksi kedua, warga Kelurahan Banyudono, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo itu, ketahuan karyawan swalayan.

Ketika ditanya jenapa berkostum nyeleneh, Suyono mengaku sengaja.

“Biar dikira gila kalau yang menurup kresek merah. Kalau yang pocong biar orang takut,” ungkap Suyono, Jumat siang.

Dia menjelaskan bahwa hasil pencurian di Toko Basuki Rahmat di Desa/Kecamatan Sawoo sebesar Rp 10 juta telah amblas. Sedangkan rokok 500 bungkus masih utuh.

“Rokok masih ada, masih utuh, belum dijual, uang habis,” terang Suyoni yang nyaris dihajar massa.

Menurutnya, uang hasil pencuriannya untuk memenuhi kebutuhan, Terutama menutupi cicilan.

“Yang jelas buat hidup. Cicilannya banyak,” pungkasnya. GridPop.ID (*)