Saat kita tiba di rumah, karena kita orang Bugis punya tradisi namanya Ma'baca-baca, maka ada sajian masakan berjajar di lantai rumah, makanya saya suruh semua penumpang naik ke rumah untuk makan bersama," kata sopir bus yang sudah bekerja dua tahun itu.
Saatir juga mengatakan, seluruh penumpang tidak diperkenankan membayar makanan tersebut lantaran saling membatu sekaligus untuk merayakan Lebaran bersama.
Sebab tiket bus AKAP Sulawesi tidak berserta pelayanan makan gratis.
Maka dari itu penumpang sangat mengandalkan warung yang buka di pinggir jalan.
"Normalnya memang dari PO Borlindo tidak berserta makan.
Kita bus Sulawesi beda dengan bus AKAP Jawa, kalau mereka yang melintasi tol jadi ada paket makan, kalau kita Sulawesi ada warung di pinggir jalan jadi mereka jajan masing-masing," katanya pria yang mengemudikan bus AKAP kelas eksekutif.
Mertua dan Istri Satir Senang Serta Bersyukur
Bukannya keberatan, ibu mertua Satir ternyata malah senang bisa menyajikan makanan kepada puluhan penumpang.
"Orang rumah sama sekali tidak keberatan, bahkan mereka senang dan bersyukur (banyak tamu)," ungkap Satir dikutip dari laman tribunnews.com.
Baca Juga: Istilah Recall Viral di TikTok, Kosakata Populer dari Game Mobile Legend, Ini Artinya
Apalagi, mertua dan istrinya memang membuat banyak makanan menyambut hari Lebaran serta tradisi assuro maca.