GridPop.ID - Kasus ibu melahirkan di Banjarmasin mendapat sorotan tajam.
Pasalnya sang ibu yang berinisial MS (36) dipaksa melahirkan normal padahal posisi bayinya berada dalam posisi sungsang.
Diketahui MS melahirkan di Rumah Sakit Ulin Banjarmasin pada 14/4/2024 pukul 04.00 WITA.
Melansir Tribun-Medan.com, MS menceritakan awalnya tak mengetahui kondisi bayinya saat dilajirkan.
Sampai akhirnya, beberapa tenaga medis tersebut menggunakan alat vakum dan berhasil mengeluarkan kepala bayi yang tertinggal.
Sebelum kepala bayi itu dikeluarkan, MS sempat meminta duduk untuk istirahat. Ia kemudian melihat badan bayi yang baru dilahirkannya dan tanpa kepala.
“Saya tidak bisa ngomong. Perasaan campur aduk. Sementara kepalanya masih di dalam perut,” ucapnya.
Kemudian tenaga medis terus memintanya untuk mengejan agar kepalanya bisa keluar.
“Dicari-carinya kepala bayi itu. Sementara saya sudah tidak kuat lagi mengejan,” jelas MS lagi.
Mirisnya lagi keesokan harunya pada Senin (15/4/2024) ia diminta pulang seolah dipaksa harus bisa dan kuat.
MS merasakan perasaan campur aduk selama di rumah, hingga pada 194/2/204 ia dan sang suami melaporkan kejadian tersetbu ke Mapolresta Banjarmasin.
Baca Juga: 14 Ide Hadiah untuk Ibu Menyusui, Cocok Jadi Kado Bagi Teman yang Baru Lahiran
Saat divisum, dokter mengatakan kepada MS bahwa jahitan di area kewanitaannya terbuka dan terkesan dijahit sembarangan.
MS diminta dokter untuk rawat inap di rumah sakit kepolisian itu. Beruntungnya, RS Bhayangkara bisa menerima pasien Kartu Indonesia Sehat.
Jahitan yang terbuka itu pun kembali dijahit ulang oleh tenaga medis di Rumah Sakit Bhayangkara.
Ada keterangan dari pihak rumah sakit yang didengar MS berbeda dengan yang ia alami.
“Mereka mengatakan bahwa bayi itu sudah meninggal, delapan jam sebelum proses melahirkan itu berlangsung. Padahal, saat saya datang ke Ulin, detak jantung bayi itu masih ada,” ungkap MS.
Wanita 36 tahun itu pun tak terima dengan proses persalinan yang dilakukan tenaga medis di RS Ulin Banjarmasin.
"Kalau meninggal biasa saja saya tak masalah," tukasnya.
MS kini hanya bisa pasrah kehilangan calon bayi pertamanya untuk selama-lamanya karena diduga adanya malapraktik.
"Ini anak pertama saya. Di kira sehat aja pas lahir, rasanya senang. Eh ternyata malah begini,” pungkas dengan nada kecewa.
Penjelasan RSUD Ulin Banjarmasin
Direktur RSUD Ulin Banjarmasin, dr Diauddin ketika dikonfirmasi Bpost sesaat usai Satreskrim Polresta Banjarmasin mengungkap kasus tersebut, Kamis (25/4/2024) malam.
Namun, Diauddin belum bisa memberikan pernyataan lengkap. Ia meminta agar menunggu proses pemeriksaan dari kepolisian.
“Asas praduga tak bersalah harus diutamakan, jangan sampai ada pemberitaan yang kesannya menghakimi,” ujarnya dikutip dari TribunBanjarmasin.com.
Diauddin mengakui sebelumnya sudah ada informasi terkait kejadian tersebut. Tetapi, ia mengklaim saat itu keluarga (korban) sudah bisa menerima penjelasan dari pihak yang bertugas.
“Kita tahunya juga dari kepolisian. Info dari pihak yang jaga sewaktu kejadian, keluarga sudah bisa menerima penjelasan dari pihak yang bertugas. Tidak ini tiba-tiba saja muncul laporan,” tuturnya.
GridPop.ID (*)
Baca Juga: Cintai Putri Angkat, Pria Ini Tega Setubuhi sang Anak hingga Hamil, Korban Lahiran di Kamar Mandi