Di rumah sakit tersebut, pasien didiagnosis mengalami infeksi yang telah menyebar ke paru-paru dan harus menjalani operasi di leher.
"Hasilnya sama ada indikasi radang tenggorokan. Diberi vitamin untuk meringankan dan rawat jalan. Jadi fokus minum obat Rumah Sakit JIH Solo,” kata Davin
Menurut Davin, obat yang diberikan dari Rumah Sakit JIH menunjukkan perkembangan positif.
Sehingga pada tanggal 1 Januari, kondisi Nira membaik, dan mereka diizinkan untuk pulang ke Ngawi.
"Bengkak sudah membaik, tapi turun di bagian leher, sakit tidak bisa ngomong. Tanggal 3 Januari, kembali periksa ke dokter dan mengatakan infeksi," terangnya.
"Akhirnya opname. Dikasih antibiotik tidak mempan. Akhirnya kami bawa ke Klinik Jogorogo. Bengkak hilang muncul sesak nafas. Terus dirujuk ke Rumah Sakit Dr Oen Solo pagi, infeksi menjalar ke pernafasan," bebernya.
Davin juga mengungkapkan bahwa pada tanggal 4 Januari 2024, Nira menggunakan alat bantu pernapasan.
Namun, kondisinya semakin memburuk.
"Infeksi leher sudah parah. Akhirnya operasi leher menghilangkan nanah nanah, yang timbul dari infeksi saluran pernafasan paru paru," bebernya.
"Rongga paru mengeluarkan cairan nanah, Operasi WSD mengeluarkan cairan. Rongga paru kasih selang bolong hingga rongga paru kiri kanan," sambungnya.
Mereka harus menunggu hasil operasi selama satu minggu.