GridPop.ID - Emoji kepala batu belakangan menjadi viral di TikTok.
Namun, mungkin beberapa orang tak mengetahui apa makna dari emoji kepala batu tersebut.
Penasaran apa arti emoji kepala batu itu? Berikut ini penjelasannya!
Meski tampak seperti ukiran batu biasa, tetapi ternyata batu ini memiliki kisah uniknya tersendiri.
Emoji kepala batu yang viral di TikTok sebenarnya adalah emoji yang menggambarkan patung Moai, patung raksasa berbentuk kepala manusia yang berasal dari Pulau Paskah, Chili.
Emoji ini telah disetujui sebagai bagian dari standar Unicode 6.0 pada tahun 2010.
Namun, di TikTok, emoji ini memiliki beberapa arti yang berbeda, tergantung konteks penggunaannya:
1. Ekspresi datar atau kebingungan
Emoji ini sering digunakan untuk menunjukkan ekspresi datar, kebingungan, atau tidak peduli.
Hal ini bisa digunakan untuk menanggapi sesuatu yang lucu, membingungkan, atau aneh.
2. Kegigihan
Emoji ini juga dapat digunakan untuk menunjukkan kegigihan atau tekad.
Hal ini bisa digunakan untuk menunjukkan bahwa kamu tidak akan menyerah pada suatu tujuan, meskipun itu sulit.
3. Kekonyolan
Emoji ini juga sering digunakan untuk menunjukkan kekonyolan atau kebodohan.
Hal ini bisa digunakan untuk menanggapi sesuatu yang konyol, lucu, atau tidak masuk akal.
4. Ketidakpedulian
Emoji ini juga dapat digunakan untuk menunjukkan ketidakpedulian atau apatisme.
Hal ini bisa digunakan untuk menunjukkan bahwa kamu tidak peduli dengan sesuatu atau tidak ingin terlibat dalam suatu situasi.
5. Simbol budaya
Bagi sebagian orang, emoji ini juga dapat menjadi simbol budaya Pulau Paskah dan Rapa Nui.
Baca Juga: Sudah Tahu Apa Arti Emoji Love Hitam yang Viral di TikTok? Ini Arti di Baliknya
Hal ini bisa digunakan untuk menunjukkan rasa bangga terhadap budaya tersebut atau untuk mempromosikan pariwisata ke Pulau Paskah.
Perlu diingat bahwa arti emoji ini bisa berbeda-beda tergantung konteks penggunaannya.
Penting untuk memperhatikan konteks percakapan dan bahasa tubuh pengguna untuk memahami arti emoji ini dengan tepat.
Asal-Usul Patung Moai
Patung Moai adalah patung-patung monolit raksasa berbentuk kepala manusia yang dipahat oleh orang-orang Rapanui di Pulau Paskah, bagian timur Polinesia, antara tahun 1250 dan 1500.
Patung-patung ini terbuat dari batu tufa vulkanik dan tingginya bisa mencapai 10 meter dengan berat hingga 80 ton.
Moai umumnya dipahat dengan mata besar, hidung yang menonjol, dan mulut yang sedikit terbuka.
Mereka biasanya dipahat dengan tangan terlipat di depan perut, dan beberapa memiliki ukiran pukao, yaitu semacam topi batu berbentuk kerucut yang diletakkan di atas kepala mereka.
Patung-patung Moai dipahat dan didirikan di ahu, yaitu platform seremonial yang terletak di sepanjang pantai pulau.
Ahu ini biasanya dikelilingi oleh tembok batu dan sering kali memiliki patung-patung Moai lainnya, serta petroglif (ukiran batu) dan menhir (batu tegak).
Fungsi pasti dari patung Moai masih menjadi misteri, tetapi diyakini bahwa mereka mewakili leluhur orang-orang Rapanui dan memiliki makna spiritual dan religius yang penting.
Patung-patung Moai juga dianggap sebagai simbol kekuatan dan otoritas para pemimpin Rapanui.
Berikut beberapa fakta menarik tentang patung Moai:
- Ada hampir 900 patung Moai di Pulau Paskah, dalam berbagai tahap konstruksi.
- Sekitar 400 Moai masih berada di Rano Raraku, tempat penggalian batu tufa.
- Moai terbesar di Pulau Paskah adalah patung bernama Paroa, yang tingginya mencapai 10 meter dan beratnya 82 ton.
- Moai pernah tumbang karena perang saudara dan gempa bumi, dan baru didirikan kembali pada tahun 1990-an.
- Pulau Paskah dan patung Moai telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1995.
Patung Moai adalah salah satu peninggalan budaya yang paling ikonik dan menarik di dunia.
Mereka adalah pengingat akan peradaban Rapanui yang maju dan misterius, dan terus memukau dan menginspirasi orang-orang dari seluruh dunia. GridPop.ID (*)