Gridpop.id - Siska Icun Sulastri (33) tewas dibunuh di Apartemen Kebagusan City, Jakarta Selatan.
Korban dibunuh di Tower A Apartemen Kebagusan City, Pasar Minggu, Minggu (16/12/2018) usai bertemu Hidayat (22).
Kasus berawal dari perkenalan Siska dengan Hidayat melalui percakapan pada aplikasi MiChat.
Setelah berkenalan melalui media sosial, keduanya pun memutuskan bertemu, Minggu (16/12/2018) di kamar Apartemen korban.
Pertemuan tersebut atas permintaan korban.
Sejak Minggu (16/12/2018) pagi korban terus menghubungi dan meminta Hidayat agar menemaninya, serta menjanjikan uang sebesar Rp 2 juta.
Akhirnya, sekitar pukul 17.30 WIB, pelaku tiba di Apartemen Kebagusan City dan menunggu korban menjemputnya di kolam renang.
Korban menjemput Hidayat dan naik ke lantai atas kamar apartemen korban.
Baca Juga : Ternyata Seorang Gigolo, Pelaku Pembunuh Sisca Mengaku Dijanjikan Uang Kencan Rp 2 Juta
Setibanya di kamar, korban langsung mengganti pakaiannya dengan baju yang cukup transparan.
Selanjutnya, Hidayat menagih janji uang sebesar Rp 2 juta kepada korban.
Namun, korban menolaknya dan meminta pelaku menemani korban terlebih dahulu sambil mengancam akan mengadukan pelaku ke istrinya.
"Korban dan pelaku berdebat, hingga pelaku nekat mengambil pisau untuk mengancam korban," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Andi Sinjaya Ghalib dalam keterangannya, Kamis (20/12/2018).
Buntutnya, korban dan pelaku pun berebut pisau hingga baju korban tanggal.
Kemudian pelaku menusuk bagian ulu hati dan pinggang kanan korban sebanyak dua kali.
"Korban masih melawan dan berteriak hingga disekap oleh pelaku menggunakan tangannya, pelaku pun kembali menusuk nadi lengan kiri korban," ujar Andi.
Akhirnya, korban pun terlihat sudah tidak memberikan perlawanan.
Pelaku pun segera pergi membawa dompet dan unit handphone korban serta pisau yang digunakannya untuk menusuk korban.
"Dalam perjalanan pulang, pelaku membuang dompet, pisau, jaket, dan kaosnya, sementara handphone korban disembunyikan di kuburan sekitar," ujar Andi.
Hidayat mengambil dua unit handphone dan sebuah kalung emas milik Siska setelah menghabisi nyawanya.
"Dua unit handphone korban diambil pelaku, dan dikubur di TPU Mangga di kawasan Gandaria Selatan, Jakarta Selatan," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Indra Jafar di Mapolrestro Jakarta Selatan, Kebayoran Baru, Kamis (20/12/2018).
Sementara itu, kalung emas milik korban yang juga diambil telah ia jual di toko emas yang ada di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan.
"Untuk kalung emasnya telah pelaku jual di toko emas di kawasan Fatmawati," kata Indra Jafar pada awak media.
Kepolisian menemukan titik terang pelaku pembunuhan Siska Icun Sulastri dari rekaman CCTV yang berada di apartemen.
Sisca ditemukan tewas di unit 19A Tower A, Apartemen Kebagusan City di Jalan Baung Raya Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (18/12/2018) petang.
Baca Juga : Istri Kedua Clif Sangra Didatangi Suzanna Pakai Kebaya Jawa Serba Hijau dalam Mimpi
Berdasarkan rekaman kamera CCTV menunjukkan kalau Sisca dikunjungi beberapa tamu pria sejak ditinggalkan sahabatnya, Indri Rusmianti (35), Jumat (13/12/2018).
Indri sebelumnya telah menginap di unit yang ditinggali Sisca sejak beberapa hari sebelumnya.
Pada Minggu (16/12/2018), Sisca tampak menjemput seorang lekaki di lobi apartemen.
Mereka kemudian naik bersama dan masuk ke kamar.
Sekitar 45 menit kemudian, pria tersebut keluar sendirian dan terlihat mengunci kamar dari luar.
Pria terakhir tersebut yang diduga melakukan pembunuhan terhadap Sisca.
Hidayat sempat bersembunyi di kolong kasur rumah orangtuanya yang terletak di Cilandak, Jakarta Selatan, ketika hendak ditangkap.
"Jadi pelaku sempat bersembunyi di kolong kasur ketika diamankan dari kediaman orang tuanya," kata Kompol Andi di Mapolrestro Jakarta Selatan, Kebayoran Baru, Kamis (20/12/2018).
Namun, akhirnya pelaku pun menyerahkan diri tanpa perlawanan dan segera diringkus oleh pihak Kepolisian.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kasus Pembunuhan Siska Icun Sulastri: Kronologi, Kubur Handphone, Hingga Sembunyi di Kolong Kasur,
Komentar