Baca Juga : Seorang Nenek di Amerika Tengah Tega Telanjangi Cucu Perempuannya dengan Alasan Melakukan Pengusiran Setan
Meski begitu, Obin selalu meraih gelar juara yang tak terlepas dari pesan Bapak dan Mamak, begitu cara ia memanggil orang tuanya.
“Kalo kamu enggak masuk negeri kuliahnya, kita enggak sanggup biayain. Jadi kamu harus masuk negeri. Kalau enggak ya belajar lagi setahun lagi,” kenangnya.
Robin pun berusaha giat belajar hingga akhirnya dapat diterima kuliah di Universitas Sriwijaya, Palembang, jurusan Fisika, yang tak begitu ia inginkan.
“Menurut aku pribadi bukan masalah apa pun jurusannya, tapi pola pikirnya, mindset kita itu gimana ketika kita kuliah, jauh dari orang tua juga. Jadi OK ambil ajalah, yang pasti masuk perguruan tinggi negeri, orang tua sanggup membayar,” terangnya.
Lalu ia berhasil berkesempatan belajar mengenai pengembangan keterlibatan warga (Civic Engagement) dan kepemimpinan di Univertas Nebraska di Omaha, Amerika Serikat melalui program Young Southeast Asian Leaders Initiative dari pemerintah Amerika Serikat selama lima minggu.
Akhirnya, Obin berhasil melanjutkan studi S2-nya di Universitas Columbia, Amerika Serikat melalui beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan).
Baca Juga : Sang Kekasih Tak Sanggup Buktikan Cinta, Billy Syahputra Sebut Hilda Fitria Masih Sayang Mantan
Melalui beasiswa tersebut, Obin berhasil diterima di berbagai universitas di Amerika Serikat, Australia, Belanda, dan Inggris.
3. Fakta Pekerjaan
Kegigihan dan kemandirian Obin telah terlihat sejak ia kecil dengan menjaga dan mendapat pekerjaan harian dari orang tuanya.
Source | : | VOA Indonesia,Instagram,grid.id |
Penulis | : | Novita Desy Prasetyowati |
Editor | : | Novita Desy Prasetyowati |
Komentar