Gridpop.id - Ini kisah pahit yang sangat memilukan.
Saroj tampak tertatih-tatih menuntun sepeda bututnya dan berharap orang-orang peduli terhadap dirinya.
Akan tetapi tetangganya menolak untuk membantu memakamkan ibunya yang meninggal.
Diwartakan Daily Mirror pada Jum'at (18/1/2019), sungguh malang nasib Saroj, terlahir dalam ekonomi yang sulit, ayahnya pun juga sudah tiada.
Kini ia merana, hidupnya tinggal sebatang kara, pada akhirnya ia juga harus kehilangan ibunya.
Baca Juga : Kisah Kakek 70 Tahun Nikahi Gadis 28 Tahun di Sulawesi Barat, Si Wanita Ngaku Hanya Butuh Kesetiaan!
Bocah 17 tahun asal Odisha India ini berjalan kaki kurang lebih sejauh 5 km, demi menuju tempat peristirahatan terakhir ibunya yang tak lain adalah hutan.
Ya, di hutan adalah tempat di mana Saroj akan memakamkan ibunya seorang diri dan menggali kuburnya sendiri.
Tetangga menolak membantunya hanya karena, mereka miskin dan terlahir dari kasta paling rendah.
Nasib ibunya pun juga sungguh ironis, ia meninggal hanya karena perkara kecil soal air.
Baca Juga : Kenangan Istri Almarhum Kasino Terhadap Nita Octobijanthy, Sampai Minta Parfum yang Sering Dipakai
Awalnya ibunya, Jangki (45) berjalan untuk mendapatkan air, sayang ia pingsan dalam perjalanan, hingga akhirnya ia dinyatakan meninggal.
Saroj yang panik pergi dan berbicara pada tetangganya, di Karlabahali, Odisha, India, tetapi tak ada satu pun yang peduli padanya.
Dengan tertatih dibantu sepeda buntutnya, Saroj membawa jenazah ibunya yang dibentangkan di belakangnya.
Dia juga telah meminta bantuan pada penduduk setempat untuk mengkremasi jenazah ibunya.
Baca Juga : Jawaban Polisi tentang Beredarnya Kabar Deasy Tuwo Dibunuh dan Dimasukkan ke Kandang Buaya
Tetapi, jawaban yang mucul selalu sama, mereka menolaknya karena Saroj dan keluarganya berasal dari kasta yang lebih rendah.
Orang-orang yang menyaksikan bagaimana Saroj membawa jenazah ibunya melemparkan pertanyaan, "Apa yang kau bawa?" kata seorang lelaki dalam sebuah video.
Saroj hanya menjawabnya dengan lirih, "Ini ibuku."
Kisah ini adalah kisah nyata bagaimana sistem kasta masih melekat dalam stigma masyarakat di India.
Baca Juga : Bertabur Berlian, Ini Kado Ulang Tahun Maia Estianty dari Irwan Mussry yang Nilainya Mencapai 1,3 Miliar!
Sistem kasta di India dikatakan telah berusia sekitar 3.000 tahun.
Orang-orang Hindu, dibagi dalam kelompok hierarkis yang kaku dan mengacu pada karma (pekerjaan) dan Dharma (Agama dalam bahasa Hindu), kutip BBC.
Baca Juga : Bak Dongeng, Rumah Megah Ria Ricis Dilengkapi Trampolin di Kolam Renang, Ruang Tengahnya Bikin Melongo
Sistem ini sejatinya sudah dilarang oleh pemerintah India untuk mendiskriminasi kelompok tertentu sejak 1950.
Tetapi sistem ini masih digunakan di desa-desa terpencil di India, sebagai bagian dari keyakinan mereka.
Source | : | Mirror,Intisari Online |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Gridaidi |
Komentar