Dia mengatakan mendapat izin Turki guna menggelar investigasi.
Bertemu dengan kepala jaksa penuntut maupun kepala intelijen Turki, Callamard berujar dia sudah mendapat akses ke "informasi krusial" pembunuhan.
Hal tersebut antara lain akses menuju bukti rekaman pembunuhan yang diperoleh penyelidik Turki yang dideskripsikan "sangat, sangat mengerikan".
Meski begitu, Callamard mengakui timnya tidak mempunyai kesempatan untuk membuktikan rekaman pembunuhan tersebut asli.
Callamard melanjutkan, dia mempunyai perhatian besar terhadap peradilan yang dilakukan Pemerintah Saudi kepada terduga pelaku pembunuhan.
Pada Desember 2018, Riyadh menuntut 11 orang sebagai pelaku yang mengeksekusi pembunuhan tersebut, dengan lima di antaranya dituntut hukuman mati.
Callamard mengatakan ingin mengunjungi Saudi sebelum mempresentasikan laporan akhir.
"Saya khawatir mereka tidak mendapat hukum yang adil," terangnya dikutip Sky News.
Baca Juga : Sule Bongkar Kehidupannya Dulu Bersama Lina, Ternyata Ada Sekat di Rumah
Source | : | Kompas.com,Serambinews.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Grid. |
Komentar