Ia membeberkan, kunci kesuksesannya mendulang suara saat Pileg lalu ialah karena banyaknya dukungan dan doa dari masyarakat yang percaya.
"Kepercayaan masyarakat saya jaga betul, sehingga niatan ibadah terpenuhi. Cukup 2014 saja saya merasakan pengalaman pahit hingga akan jual organ tubuh. Alhamdulillah atas kehendak Allah SWT tidak jadi menjual ginjal," lanjut Candra sambil sesekali mengusap air matanya yang keluar.
Sementara, Shinanta Previta Anggraeni, mengaku bahwa dirinya mengikuti jejak suami ikut dalam kontestasi Pileg 2019 karena serba kebetulan.
Ia awalnya hanya menjadi syarat pelengkap penutup kuota keterwakilan perempuan dalam partai.
Namun, atas dorongan suami dan terus blusukan ke masyarakat. Shinanta akhirnya mendulang banyak suara.
"Awalnya minder karena mendapat nomer 9 dalam urutan caleg PAN, apalagi di Kabupaten Pekalongan, merupakan basis hijau dan merah, namun karena kerja keras dan ikhlas semua bisa dihadapi tanpa ada gesekan," ungkap Shinanta.
Baca Juga : Mengoyak Hati, 3 Tahun Menetap di Semak Belukar, Pemulung Tua Ini Bakar Sampah untuk Menghangatkan Badan
Baca Juga : Laporkan Kepala Sekolahnya Karena Lakukan Pelecehan Seksual, Gadis 19 Tahun Ini Dibakar Hidup-Hidup
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Caleg Pekalongan yang Akan Jual Ginjal, Kini Pasutri Ini Malah Lolos Nyaleg",
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Grid. |
Komentar