7. Aileen Wuornos
Aileen Wuornos lahir di Michigan dan ditinggalkan oleh orang tuanya di usia muda.
Saat remaja, dia diketahui menjadi pelacur dan merampok orang untuk menghidupi diri. Pada 1989 dan 1990, Wuornos menembak, membunuh, dan merampok setidaknya enam orang.
Setelah sidik jarinya ditemukan pada bukti yang ditemukan oleh polisi, ia ditangkap dan diadili pada Januari 1991.
Hingga kemudian, dia menerima enam vonis hukuman mati.
Dia juga memecat pengacaranya, membatalkan semua permohonan ke pengadilan, dan meminta agar eksekusi itu dilakukan sesegera mungkin.
Aileen Wuornos menyampaikan pesan panjang sebelum disuntik mati pada Oktober 2002 di Florida:
"Aku hanya ingin berlayar dengan sebuah batu, dan aku akan kembali seperti Hari Kemerdekaan bersama Yesus pada 6 Juni.
Seperti film, kapal besar dan semua, aku akan kembali."
8. Timothy McVeigh
Teroris Timothy McVeigh tidak memiliki kata-kata terakhir sebelum dieksekusi dengan suntikan mematikan pada 11 Juni 2001 di Indiana.
McVeigh memang meninggalkan pernyataan tulisan tangan yang mengutip sebuah puisi oleh penyair Inggris William Ernest Henley. Dalam tulisan tangan itu kata-kata terakhirnya adalah:
"Aku adalah penguasa nasibku: aku adalah kapten jiwaku." Timothy McVeigh dikenal sebagai pengebom di Kota Oklahoma.
Dia dihukum karena telah menewaskan 149 orang dewasa dan 19 anak-anak saat meledakkan Alfred P Murrah Federal Building pada 19 April 1995.
McVeigh mengakui kepada penyelidik setelah dia tertangkap.
Dia marah kepada pemerintah federal atas cara mereka memperlakukan kelompol separatis kulit putih Randy Weaver di Ruby Ridge, Idaho pada 1992, juga terhadap David Koresh dan Branch Davidians di Waco, Texas, pada 1993.
Baca Juga : Jejak Digital Tak Mungkin Berbohong, Roy Suryo Tanggapi Instagram Erin Taulany yang Diakui Diretas
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kata-kata Terakhir Terpidana Mati Populer di AS Sebelum Dieksekusi...",
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Grid. |
Komentar