5. Gangguan tidur
Salah gangguan tidur yang paling dikhawatirkan pada anak dengan obesitas adalah obstructive sleep apnea (OSA). OSA adalah kondisi henti napas saat tidur yang bisa menyebabkan kematian.
6. Perlemakan hati nonalkohol
Perlemakan hati nonalkohol adalah penyakit hati yang disebabkan karena kegemukan, bukan karena terlalu banyak konsumsi alkohol.
Penyakit ini bisa menimbulkan jaringan parut dan kerusakan hati.
7. Pubertas dini
Obesitas membuat anak mengalami ketidakseimbangan hormon.
Akibatnya, mereka pun bisa mengalami pubertas dini, seperti menstruasi lebih awal dari yang seharusnya.
Komplikasi sosial dan emosional
1. Merasa rendah diri
Anak obesitas sering kali di-bully di sekolah. Hal ini bisa membuatnya merasa rendah diri atau kurang harga diri. Pada tahap lanjut, bisa memicu stres hingga depresi.
2. Gangguan perilaku Anak
Kelebihan berat badan lebih berisiko sering merasa cemas dan keterampilan yang kurang baik di sekolahnya.
Anak bisa mengalami gangguan perilaku, seperti selalu membuat masalah di dalam kelas. Selain itu, hal ini bisa membuat anak menarik diri dari lingkungan sosial.
3. Depresi
Depresi merupakan salah satu komplikasi serius yang bisa terjadi pada anak obesitas. Tanda-tanda anak yang depresi antara lain, sering menangis, kehilangan minat dalam kegiatan yang biasa dilakukan, hingga tidur lebih sering dari biasanya.
Baca Juga : Dengan Nada Tinggi Cak Nun Mengaku Tolak Panggilan Presiden ke Istana: Hina Saya Kalau Sampai ke Sana!
Baca Juga : Bikin Haru, Tanpa Alas Kaki Seorang Buruh Tinggalkan Pekerjaannya Agar Dapat Hadiri Wisuda Putrinya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bahaya Obesitas pada Anak, dari Diabetes hingga Depresi",
Source | : | Kompas.com,Suar.ID |
Penulis | : | None |
Editor | : | Grid. |
Komentar