GridPop.id- Foto lengan bayi seperti roti sobek sempat viral di twitter.
Foto tersebut mengundang banyak orang untuk berkomentar.
Beragam analisis muncul melihat foto tersebut.
Foto itu telah diretweet lebih dari 22.000 kali dan disukai oleh lebih dari 13.000 orang.
Baca Juga : Foto Jadul Kak Seto dengan Anak Kecil Bikin Gempar, Gadis Di Sampingnya Jadi Sorotan
Foto tersebut dibagikan oleh akun @Mothersip.sg dengan caption "Same sama sama".
Netizen sempat dibuat bingung karena tidak bisa membedakan lengan bayi dalam foto dan roti sobek yang disejajarkan di sebelahnya.
"Gw kira roti jg rupanya tangan", komentar @Dinda_Diendira
Selain roti sobek, di sebelah lengan bayi tersebut juga diletakkan selai roti, membuat netizen tak bisa menahan tawa dan gemas.
Meski ada juga yang menilai bahwa foto tersebut jahat.
"Jahat bat bambaaaank," komentar @Jjaaang
Bayi dengan badan gemuk memang seringkali membuat gemas.
Tapi, ternyata hal tersebut kurang baik bagi kesehatan.
Same sama sama pic.twitter.com/NGwJarcpGp
— Mothership.sg (@MothershipSG) 29 April 2019
Dilansir dari kompas.com, obesitas pada anak tak hanya meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis.
Menurut Mayo Clinic, anak yang obesitas juga bisa mengalami komplikasi secara sosial dan emosional.
Komplikasi fisik
1. Diabetes tipe 2
Obesitas pada anak banyak terjadi karena pola makan berlebihan, salah satunya makanan dan minuman yang manis.
Diabetes tipe 2 merupakan penyakit kronis yang paling mungkin terjadi pada anak obesitas.
2. Sindrom metabolik
Sindrom metabolik merupakan gabungan berbagai penanda faktor risiko terkena penyakit jantung, diabetes, dan masalah kesehatan lainnya.
Kondisi ini meliputi tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, trigliserida tinggi, HDL rendah, dan lemak perut berlebihan.
3. Kolesterol dan tekanan darah tinggi
Pola makan yang buruk bisa menyebabkan anak mengalami tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi.
Kondisi ini terjadi karena penumpukan plak di pembuluh darah akibat terlalu banyak lemak di tubuh.
Penumpukan plak lama-kelamaan bisa mengeras dan menyumbat pembuluh darah sehingga bisa terjadi serangan jantung dan stroke.
Baca Juga : Heboh Kabar Jokowi Akan Pindah ke Singapura Setelah Turun Jabatan, Begini Tanggapan Gibran dan Kaesang
4. Asma
Anak-anak yang kelebihan berat badan atau obesitas lebih berisiko terserang asma.
Kelebihan lemak di seluruh tubuh juga bisa membuat anak dengan obesitas sering mengalami sesak napas
5. Gangguan tidur
Salah gangguan tidur yang paling dikhawatirkan pada anak dengan obesitas adalah obstructive sleep apnea (OSA). OSA adalah kondisi henti napas saat tidur yang bisa menyebabkan kematian.
6. Perlemakan hati nonalkohol
Perlemakan hati nonalkohol adalah penyakit hati yang disebabkan karena kegemukan, bukan karena terlalu banyak konsumsi alkohol.
Penyakit ini bisa menimbulkan jaringan parut dan kerusakan hati.
7. Pubertas dini
Obesitas membuat anak mengalami ketidakseimbangan hormon.
Akibatnya, mereka pun bisa mengalami pubertas dini, seperti menstruasi lebih awal dari yang seharusnya.
Komplikasi sosial dan emosional
1. Merasa rendah diri
Anak obesitas sering kali di-bully di sekolah. Hal ini bisa membuatnya merasa rendah diri atau kurang harga diri. Pada tahap lanjut, bisa memicu stres hingga depresi.
2. Gangguan perilaku Anak
Kelebihan berat badan lebih berisiko sering merasa cemas dan keterampilan yang kurang baik di sekolahnya.
Anak bisa mengalami gangguan perilaku, seperti selalu membuat masalah di dalam kelas. Selain itu, hal ini bisa membuat anak menarik diri dari lingkungan sosial.
3. Depresi
Depresi merupakan salah satu komplikasi serius yang bisa terjadi pada anak obesitas. Tanda-tanda anak yang depresi antara lain, sering menangis, kehilangan minat dalam kegiatan yang biasa dilakukan, hingga tidur lebih sering dari biasanya.
Baca Juga : Dengan Nada Tinggi Cak Nun Mengaku Tolak Panggilan Presiden ke Istana: Hina Saya Kalau Sampai ke Sana!
Baca Juga : Bikin Haru, Tanpa Alas Kaki Seorang Buruh Tinggalkan Pekerjaannya Agar Dapat Hadiri Wisuda Putrinya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bahaya Obesitas pada Anak, dari Diabetes hingga Depresi",
Source | : | Kompas.com,Suar.ID |
Penulis | : | None |
Editor | : | Grid. |
Komentar