Keramaian memang selalu menjanjikan bagi para pedagang asongan seperti Wariman dan Hidayat.
Terlebih, dagangan mereka merupakan hajat yang senantiasa diperlukan setiap orang yakni minuman.
Meski meraup banyak untung, tetapi hati kecil Hidayat sebetulnya tidak sreg.
Baca Juga: Kobaran Api Muncul, Massa Dipukul Mundur, Begini Kondisi Terakhir Saat Subuh di Gedung Bawaslu
Dia merasa ganjil, pendapatannya diperoleh saat kericuhan yang menebarkan kerusakan dan ketakutan di mana-mana.
"Kalau saya bisa disuruh milih, saya mending dapat kayak biasa saja lah, tapi enggak usah ribut-ribut begini. Bukan maksudnya saya enggak bersyukur sama yang di atas," tutup Hidayat.
Hidayat rupanya tak mau egois.
Sebab, sejumlah pedagang lain justru merugi, bahkan tak bisa berjualan lagi karena dagangan habis dijarah hingga warung dibakar.
Ia sadar, jakarta yang aman dan nyaman jauh lebih berharga dibanding mendapat uang melimpah di tengah kerusuhan. (*)
Source | : | Kompas.com,Grid.ID,GridHot.ID |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar