Sedangkan di Kecamatan Bangli terjadi di Desa Landih, Desa Pengotan, Desa Kayubihi, Kelurahan Kubu, Kelurahan Cempaga, serta Kelurahan Kawan.
"Paling parah di wilayah Sidembunut, Kelurahan Cempaga. Hujan abu di sana juga disertai bau belerang," kata Agus.
"Namun demikian, syukurnya erupsi ini terjadi pada malam hari yang notabene aktivitas masyarakat dilakukan di dalam ruangan," tambah dia.
Baca Juga: Korban Aplikasi VPN Mulai Berjatuhan, Uang Tabungan Tiba-tiba Tersedot Jutaan Rupiah
BPBD Bangli mengimbau masyarakat untuk selalu waspada serta menyiapkan alat pelindung diri demi keselamatan masing-masing.
Ini mengingat erupsi Gunung Agung tidak bisa diprediksi waktu, intensitas, maupun sebarannya.
"Kami dari BPBD Bangli juga selalu mensiagakan alat pelindung diri terkait dampak hujan abu. Salah satunya berupa masker yang tersedia kurang lebih sebanyak 20.000 lembar," ungkapnya.
"Untuk di Kecamatan Kintamani belum ada laporan masuk mengenai hujan abu ini," ujarnya.
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Grid. |
Komentar