GridPop.id - Cucu dari bapak pendiri sekaligus perdana menteri pertama Singapura Lee Kuan Yew dilaporkan menikah dengan pasangan sejenis Li Huanwu.
Satu dari tujuh cucu mendiang PM yang akrab disapa Harry Lee itu resmi menikah dengan kekasihnya, Heng Yirui, di Cape Town, Afrika Selatan, Jumat pekan lalu 924/5/2019).
Baca Juga: Komandan Waria Palembang Dihabisi Kekasihnya Hingga Tewas Mengenaskan
Heng di media sosialnya mengatakan perjalanan menuju momen itu sungguh luar biasa karena dukungan dari teman serta keluarga.
Pilpres 2019 akan berujung di Mahkamah Konstitusi (MK) setelah kubu Prabowo-Sandi mendaftarkan gugatan mereka.
Ketua Tim Hukum Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Bambang Widjojanto, sempat meragukan independensi dan integritas Mahkamah Konstitusi.
Melihat hal itu, Presiden Joko Widodo ikut menanggapi pernyataan Bambang Widjojanto tersebut.
Menurut Jokowi, semua pihak sepatutnya tak merendahkan martabat suatu institusi negara.
Berikut adalah 2 berita terpopoler yang tayang Minggu (26/5/2019).
Cucu dari bapak pendiri sekaligus perdana menteri pertama Singapura Lee Kuan Yew dilaporkan menikah dengan pasangan sejenis Li Huanwu.
Satu dari tujuh cucu mendiang PM yang akrab disapa Harry Lee itu resmi menikah dengan kekasihnya, Heng Yirui, di Cape Town, Afrika Selatan, Jumat pekan lalu 924/5/2019).
Baca Juga: Komandan Waria Palembang Dihabisi Kekasihnya Hingga Tewas Mengenaskan
Heng di media sosialnya mengatakan perjalanan menuju momen itu sungguh luar biasa karena dukungan dari teman serta keluarga.
"Inilah hubungan cinta seumur hidup yang penuh kasih dan keceriaan," demikian ungkapan Heng di media sosial.
Dilansir SCMP Sabtu (25/5/2019), Li juga menyatakan bahagia bisa berbagi momen pernikahan dengan orang terdekat.
Hubungan keduanya mulai tercium publik sejak dua tahun terakhir sejak spekulasi mengenai orientasi seksual Li merebak pasca-terlihat berada di lokasi Pink Dot 2017.
Tak hanya sekadar hadir di lokasi, dia juga menyuarakan dukungan terhadap acara tahunan yang merupakan parade pendukung komunitas LGBT Singapura.
Ayah Li, Lee Hsien Yang yang merupakan putra kedua Lee Kuan Yew dilaporkan menyambut hangat pernikahan putranya.
Adapun sebelum wafat pada 2015, Lee pernah menyampaikan pandangannya mengenai komunitas LGBT.
Menurutnya Lee, ada perbedaan genetik.
"Jadi, jika ada dua pria dan dua perempuan saling mencintai, biarkan mereka sendiri," ujar Lee pada 2011.
Kabar pernikahan itu tentu menjadi berita besar mengingat UU Singapura Pasal 377A melarang hubungan seksual sejenis dan mengkriminalkannya.
Perdana Menteri Lee Hsien Loong yang notabene paman Li mengutarakan pentingnya pasal tersebut mengingat masyarakat Negeri "Singa" adalah masyarakat konservatif.
Warga Singapura, katanya, belum siap untuk "berkompromi" dengan kaum LGBT.
Meski begitu, Lee juga berujar pemerintah tak bakal bersikap sebagai "polisi moral".
Artinya, pemerintah tidak akan benar-benar memaksakan implementasi pasal ini, dan tak bakal mendiskriminasi LGBT.
Pilpres 2019 akan berujung di Mahkamah Konstitusi (MK) setelah kubu Prabowo-Sandi mendaftarkan gugatan mereka.
Ketua Tim Hukum Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Bambang Widjojanto, sempat meragukan independensi dan integritas Mahkamah Konstitusi.
Melihat hal itu, Presiden Joko Widodo ikut menanggapi pernyataan Bambang Widjojanto tersebut.
Menurut Jokowi, semua pihak sepatutnya tak merendahkan martabat suatu institusi negara.
Menurut dia, hal itu tidak baik.
"Ya, jangan ini lah, jangan senang merendahkan sebuah institusi ya, saya kira enggak baik," kata Jokowi seusai menghadiri acara Silaturahim dan Buka Puasa Bersama HIPMI di Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta, Minggu (26/5/2019).
Menurut dia, pembentukan lembaga-lembaga negara yang ada di Indonesia dibentuk dengan sistem ketatanegaraan yang kuat.
"Apa pun lembaga yang ada ini dibentuk oleh ketatanegaraan kita, agar memiliki sebuah trust (kepercayaan) dari publik. Jangan sampai direndahkan, dilecehkan seperti itu. Saya kira enggak baik. Ini (berlaku) pada siapa pun, ya," katanya.
Sebelumnya, Bambang Widjojanto berharap gugatan kubu Prabowo-Sandiaga diproses MK kendati hanya membawa 51 bukti.
Bambang menuding pemerintah hari ini sebagai rezim yang korup dan berharap MK tidak menjadi bagian rezim tersebut.
"Mudah-mudahan Mahkamah Konstitusi bisa menempatkan dirinya menjadi bagian penting, di mana kejujuran dan keadilan harus menjadi watak dari kekuasaan."
"Dan bukan justru menjadi bagian dari satu sikap rezim yang korup," kata BW di gedung MK, Jakarta pada Jumat (24/5/2019) malam.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Grid. |
Komentar